Usaha kue kering yang dibangun oleh Dedi Hidayat dan Diah Susilawati sejak tahun 1996 ini berkembang begitu pesat. Selain kuenya yang lezat, "Untuk antaran kami juga menawarkan kemasan yang tidak biasa," ujar Lucky D. Aria, juru bicara sekaligus Corporate Secretary J&C Cookies.
Kemasan parsel di J&C Cookies memang beraneka ragam, mulai dari tas anyaman berbahan eceng gondok, kotak kayu berbentuk bangunan, miniatur bangunan tematik, hingga kotak kayu bermotif batik.
Istimewanya, aneka kemasan ini diproduksi sendiri oleh sekitar 20 orang yang direkrut Dedi di Bojong Koneng, Bandung. "Tadinya, wilayah sekitar kami (Bojong Koneng, Red.) ini termasuk tidak aman. Lalu Pak Dedi berinisiatif memberdayakan penduduk untuk membuat kemasan parsel," ungkap Lucky.
Sayangnya, beberapa tahun lalu pemerintah sempat melarang pengiriman parsel. Momen ini disiasati oleh Dedi dengan membuat kemasan yang tak hanya berguna untuk parsel. Jadilah kreasi kemasan berbentuk aneka bangunan dari bahan kayu tipis. Bangunan yang dibuat mulai dari bentuk masjid, rumah gadang, Gedung Sate, bahkan Menara Petronas.
"Dulu, Gubernur Jawa Barat pesan khusus kemasan berbentuk Gedung Sate. Setelah beberapa kali buat, ternyata orang-orang suka," ujar Lucky.
Pernah pula J&C Cookies mendapatkan pesanan khusus dari orang Malaysia, parsel dengan kemasan tiruan Menara Petronas. "Kami buat Menara Petronas dari bahan kayu. Kebetulan bahan kayu mudah dibentuk." Sementara itu, Istana Negara lebih suka memesan kotak bermotif batik modern."
Parsel unik yang ditawarkan J&C cookies ini dibandrol mulai harga Rp 300 ribu - Rp 2 jutaan. Harga ini sudah termasuk parsel lengkap dengan minimal dua stoples hingga delapan stoples kue kering di dalamnya. "Jika berminat pada kemasannya, boleh membeli kemasan saja. Nanti dikurangi harga kue keringnya," pungkas Lucky.
Ade, Laili / bersambung