Menjaga Merapi Tak Boleh Andalkan Firasat dan Mimpi(1)

By nova.id, Minggu, 17 Juli 2011 | 23:29 WIB
Menjaga Merapi Tak Boleh Andalkan Firasat dan Mimpi 1 (nova.id)

Menjaga Merapi Tak Boleh Andalkan Firasat dan Mimpi 1 (nova.id)
Menjaga Merapi Tak Boleh Andalkan Firasat dan Mimpi 1 (nova.id)
Menjaga Merapi Tak Boleh Andalkan Firasat dan Mimpi 1 (nova.id)
Menjaga Merapi Tak Boleh Andalkan Firasat dan Mimpi 1 (nova.id)

"uru kunci Merapi (kanan-depan) saat menerima seserahan perangkat labuhan dari Lurah Desa Umbulharjo, Bejo Mulyo (Foto: Siswanto/Dok Nova) "

Melek Teknologi

Juru kunci Merapi kali ini amat berbeda dengan Mbah Maridjan. Terutama dalam cara pandang. Asih lebih moderat, realistis, dan melek teknologi. Maklum, dalam kesehariannya ia berstatus karyawan perpustakaan Fakultas MIPA, UII Yogyakarta. Ayah dua putri ini telah bekarja di UII selama 12 tahun.

Ketika NOVA menemuinya di kampus, ia terlihat tengah sibuk mengerjakan tugas kantornya dengan laptop. ''Saya tidak mau diwawancara di kampus. Saya tidak mau bermuka dua. Di kampus, saya bukan juru kunci. Saya masyarakat biasa. Kalau mau wawancara soal Merapi, ya, di rumah,'' terangnya saat ditemui kembali di rumah pengungsiannya.

Asih mengaku cukup merasa senang ketika Rektor UII Prof. Edy Suandi Hamid memberikan izin kepada dirinya untuk menjabat juru kunci Merapi. Asal tahu saja, Asih menyisihkan 9 kandidat lain yang dipanggil keraton untuk mengikuti seleksi.

 Rini Sulistyati/ bersambung