Penonton yang akan menyaksikan bagian dari episode terakhir film Harry Potter ini sepertinya tak akan kecewa. Kecanggihan efek audio dan visual yang dibuat untuk film berformat 2 dan 3 dimensi ini disuguhkan dengan sangat apik. Philip Womack, penulis buku The Liberators dan The Other Book, bahkan menyatakan, David Yates, sang sutradara, berhasil menggambarkan pertempuran final yang jauh lebih hidup ketimbang versi J.K. Rowling, penemu tokoh dan penulis buku Harry Potter.
"Pada seri terakhir Harry Potter, dia (J.K. Rowling) gagal menghadirkan suasana kepahlawanan yang diharapkan. Hasilnya, pada bagian itu pertempuran final di Hogwarts terasa mandeg. Sedangkan Yates, berhasil menerjemahkannya menjadi sebuah tontonan yang benar-benar menegangkan saat semua siswa sekolah dengan perasaan putus asa bertarung melawan pasukan berjubah hitam, Death Eaters," kata Philip.
Film HPTDH 2 sudah rilis perdana pada 7 Juli lalu di London, Inggris. Menjelang pemutaran perdananya, antusiasme para fans penyihir berkaca mata bundar ini sangat besar. Selain berdandan ala murid sekolah Hogwarts, mereka rela menginap di jalanan Trafalgar Square dengan mendirikan tenda sejak dua hari sebelumnya. Keinginan untuk menjadi yang pertama menyaksikan akhir dari kisah Harry Potter dan bertemu langsung dengan para pemeran utamanya dijadikan alasan kuat bagi mereka untuk rela berkorban.
Dalam situs film IMDb, Indonesia ternyata masuk dalam jadwal negara yang akan memutar film dengan jumlah penggemar paling fenomenal itu. Menurut situs tadi, Indonesia dijadwalkan akan memutar perdana HPTDH 2 pada 13 Juli mendatang.
Semoga saja kabar itu benar adanya.