Kebanyakan pembeli melihat produk-produk Ifed melalui website, http://fedscraft.ariefedisa.com. Dari situ, Ifed pernah menerima orderan toples hingga 5 lusin. Toples buatan Ifed pun tak dipatok dengan harga mahal, masing-masing berkisar Rp 17 ribu hingga Rp 20 ribu per toples.
"Untuk toples memang baru-baru ini saja mengaplikasikannya dengan flanel. Ternyata banyak yang suka. Akhirnya dibuat berbagai macam bentuk dan warna, jadi ada banyak pilihan," urai Ifed saat ditemui di kediamannya, Jl. Atmosukarto 9 H2, Kotabaru, Yogyakarta.
Saat ini, produk yang dilabeli merek Ifed's ini sudah tersebar di beberapa toko di daerah Jogjakarta, juga kota-kota lain seperti Semarang dan Temanggung. "Beberapa keluarga di Semarang dan Temanggung juga ikut menjualkan. Alhamdulillah banyak yang suka. Sehari bisa memproduksi 10 sampai 15 toples dengan model berbeda," katanya lagi.
Berapa banyak keuntungan yang diraup Ifed dari berjualan kemasan unik ini? Ternyata cukup lumayan untuk ukuran industri rumah tangga. Dalam seminggu Ifed mampu meraih paling tidak Rp 1,7 juta. Jika ada momen istimewa seperti Lebaran dan Natal, toples-toples lucu buatan Ifed semakin laku. "Permintaan dari Facebook paling jauh sudah sampai Medan dan Aceh. Dari Kalimantan juga banyak," tambahnya lagi.
Saking banyaknya peminat, Ifed juga menyediakan parsel toples dengan harga yang cukup terjangkau, mulai Rp 75 ribu hingga Rp 150 ribu saja per paket. "Usaha ini ongkos produksinya murah sekali, namun return-nya besar. Bahan flanel, kan, banyak dan murah. Tinggal bagaimana mengkreasikannya saja," terangnya.
Ketika memulai bisnis ini, Ifed bahkan mengaku hanya mengeluarkan uang sangat sedikit. "Ingat banget, dulu modalnya cuma Rp 50 ribu. Daripada menganggur setelah menikah, kan, lumayan buat daopat tambahan. Eh, ternyata berhasil," ujarnya.
Saat ini, Ifed masih menyimpan cita-cita, suatu saat memiliki toko pernak-pernik sendiri untuk menjual berbagai hasil karyanya. "Sedang proses ke arah situ. Kalau punya toko sendiri pastinya lebih puas," lanjutnya lagi.
Lantaran hobi, Ifed pun tak pernah merasa bosan membuat pernak-pernik dari flanel. "Saya memang suka mengutak-atik, jadi tak terasa seperti bekerja. Sambil santai di rumah, kadang tak terasa sudah jadi banyak. Bisa langsung dijual lagi, deh!"
Ade Ryani, Swita / bersambung