"Mereka 'Tidur' Bersama, Aku Sebatang Kara di Dunia..."

By nova.id, Senin, 4 Juli 2011 | 12:27 WIB
Mereka Tidur Bersama Aku Sebatang Kara di Dunia (nova.id)

Mereka Tidur Bersama Aku Sebatang Kara di Dunia (nova.id)
Mereka Tidur Bersama Aku Sebatang Kara di Dunia (nova.id)
Mereka Tidur Bersama Aku Sebatang Kara di Dunia (nova.id)

"Desi, Yuni, Rendy dan Dimas kami makamkan di satu liang lahat. Semoga mereka selalu bersama (Foto: Debbi Safinaz) "

Tidur Bersama

Tak beberapa lama, bantuan datang. Hari semakin pagi, masyarakat Dusun Sipirok mulai ramai berdatangan ke lokasi kecelakaan, membantu mengeluarkan penumpang. Satu per satu kupandangi tubuh-tubuh orang yang kucintai sudah terbujur kaku. Desi, Yuni, Rendi, lalu Dimas. Ah, hancur luluh rasanya hati ini.

Walau sakit hati dan frustrasi dengan layanan bus ALS, aku harus mengikhlaskan kepergian orang-orang tercintaku. Kuredam dendam di hati agar mereka tenang di alamnya kini. Masih terbayang kebaikan Desi padaku selama ini. Ia adalah perempuan berhati mulia. Kala aku tak bekerja, ia tak segan-segan turun tangan membantu pemasukan dengan mengambil jahitan di dekat rumah mertua. Tak sekali pun ia mengeluh dengan kondisi keuangan kami yang pas-pasan.

Selama masa pacaran dua tahun hingga akhir hidupnya, ia juga tak pernah macam-macam. Makan tak makan, yang penting kami tetap berkumpul secara utuh sekeluarga. Setiap kali mau salat, ia akan menciumi wajahku. Katanya, salat adalah tiang agama yang wajib dikerjakan.

Kini, istri dan anak-anakku tidur bersama dalam keabadian mereka di satu liang lahat, sementara aku tinggal sebatang kara di dunia ini...

Debbi Safinaz