Yang terjadi kemudian, sekitar pukul 11.00 Atun justru berulangkali diminta suster segera meninggalkan RS. ''Kata suster, saya sudah sehat. Saya heran, pada umumnya, kan, ibu melahirkan beristirahat sekitar 2-3 hari. Tapi, kenapa baru semalam saya sudah disuruh pulang? Karena itu saya bertahan, dan suami saya juga sedang tidak bersama saya. Baru sekitar jam 14.00 suami datang. Kembali saya disuruh pulang.''
Setelah membayar kontan biaya persalinan dan perawatan bayi, sekitar jam 15.30 Afida dan Atun pun membawa pulang bayi. Jadi, tegas Afid, tidak benar dirinya membayar dengan memakai fasilitas jamkesmas. Menjelang pulang, seorang suster di bangsal Kencana kembali memberinya selamat. ''Selamat, ya, bayinya laki-laki, semoga lekas besar,'' ucap suster itu seperti yang dituturkan Afid. Karena itu, ia tak mengecek lagi jenis kelamin anaknya.
Pasutri itu pun kemudian pulang sembari menggenggam surat kelahiran nomor 69/V/2011 yang dikeluarkan RSU Muntilan dan ditandatangani bidan jaga F. Sylvia. Surat itu menerangkan seputar data bayi. Jenis kelamin, laki-laki, berat badan 3 kilo, 4 ons, panjang 46 cm.
Tiba di rumah, keluarga dan para tetangga pada Sabtu (21/5) pagi mengikuti acara brokohan (syukuran atas kelahiran bayi, Red.) di rumah Afid, menyambut kedatangan sang bayi dengan gembira. Namun, menjelang Maghrib, Ny. Nur Hasanah, ibunda Afid, terkejut bukan kepalang. Pasalnya, sewaktu mengganti popok bayi yang basah karena buang air kecil, ia melihat kelamin cucu keduanya itu bukan berjenis kelamin laki-laki, melainkan perempuan. Kontan ia berteriak. ''Mbak Atun, katanya bayinya cowok, kok, ini perempuan?!''
Atun pun segera menyudahi acara mandi sorenya. Ia bergegas berlari ke arah kamar untuk memastikan apa yang baru saja diucapkan ibu mertuanya. Karuan saja ia tak kuasa berkata-kata saat melihat bayinya berkelamin perempuan. Warga Dusun Randugunting, Desa Blondo, Mungkid, Kabupaten Magelang, di mana Afid dan Atun bermukim, mendadak heboh. Mereka langsung berdatangan ke rumah Afid untuk melihat bayi yang dikabarkan ''berganti kelamin'' atau ''tertukar di rumah sakit''.
Seingat Afid, hari itu tidak ada bayi yang lahir bersamaan dengan saat Atun melahirkan. "Tapi, di bangsal Kenanga, kan, ada banyak bayi," tandasnya.
Rini Sulistyati / bersambung