Tragedi Kehidupan Lusy (1)

By nova.id, Selasa, 26 April 2011 | 05:09 WIB
Tragedi Kehidupan Lusy 1 (nova.id)

Tragedi Kehidupan Lusy 1 (nova.id)
Tragedi Kehidupan Lusy 1 (nova.id)

"Hanya ditinggal setengah jam saja, putrinya sudah tak bernyawa (Foto: Gandhi) "

Hidup Menggelandang

Aku berharap, setelah menikah hidupku berubah menjadi baik. Ternyata yang kuhadapi justru sebaliknya. Aku terlambat menyadari betapa sebetulnya Sur penuh kepalsuan. Dia ternyata tidak memiliki pekerjaan, seperti yang dikatakannya padaku.

Sejak menikah lagi, kehidupanku berbalik 180 derajat. Kontrak kerjaku di Telkom yang sudah kujalani 5 tahun, tidak diperpanjang. Sur kemudian kerja seadanya. Kadang mengamen di jalanan atau di bis, kadang juga jadi "polisi cepek" di perempatan jalan. Sementara itu, kehamilanku semakin besar sehingga perlu biaya tambahan.

Ibarat pepatah, lepas dari mulut harimau musuk mulut buaya, begitulah gambaran nasibku hidup bersama Sur. Tabiat Sur ternyata sama persis dengan suami pertamaku. Bahkan, Sur lebih brutal jika sedang melakukan kekerasan. Tubuhku ibaratnya dijadikan sandsack hidup. Dia tak peduli aku sedang hamil tua, tetap saja ditendang dan dipukul.