Kendati kini Lustin telah sukses mempertahankan keramaian rumah makannya, bukan berarti sejak awal ia sudah berniat membuka rumah makan di tempat ini. Keluarganya yang memiliki hotel sejak 1995, ingin memperluas fungsi hotel dengan membeli tanah dekat waduk.
"Kami merasa perlu menjaga lokasi hotel dengan membeli tanah di sekitarnya, termasuk di seberang jalan (tebing pinggir waduk, Red.). Lalu, kami bangun restoran untuk menunjang kegiatan pelatihan maupun gathering yang sering diadakan di hotel kami," ungkapnya.
Kebetulan, Lustin yang sudah bosan bekerja pada orang lain, berniat ingin berwiraswasta. Mulailah RM Moro Seneng Tenan dikelolanya dengan serius. Tak tanggung-tanggung, modal sebesar Rp 500 juta Lustin gelontorkan untuk membuat pondasi setinggi 10 meter dari tanah yang berbentuk miring, sehingga bangunan rumah makan menjadi sejajar dengan tinggi jalan raya.