Manisnya Bisnis Cupcake (1)

By nova.id, Jumat, 8 April 2011 | 17:07 WIB
Manisnya Bisnis Cupcake 1 (nova.id)

Manisnya Bisnis Cupcake 1 (nova.id)
Manisnya Bisnis Cupcake 1 (nova.id)
Manisnya Bisnis Cupcake 1 (nova.id)
Manisnya Bisnis Cupcake 1 (nova.id)

"Foto: Nove "

Sejak itu, pesanan mengalir deras. Bahkan , Yuli pun pernah tampil di acara ulangtahun Dahsyat RCTI, sambil demo membuat cupcake, dan di acara Wara Wiri. "Produk saya diberi nama Cupcake Heaven, artinya bisa merasakan surga dalam sepotong cupcake," papar Yuli yang memberikan pelayanan secara personal. "Saya melakukan lebih dari yang diminta. Misalnya, ada pesanan 16 buah, si pemesan saya kasih juga cupcake rasa berbeda biar bisa mencicipi. Mereka senang diperhatikan dan jadi pengikat buat mereka."

Bagi Yuli, pelanggan seperti teman. "Saya selalu menempatkan diri sebagai pembeli. Kalau si pemesan lama tak ada kabarnya, pasti akan saya tanya bagaimana kabarnya. Ada saja rezekinya, tiba-tiba mereka pesan cupcake. Dampaknya, saat mereka pulang dari jalan-jalan, saya suka diberi oleh-oleh."

Yuli juga menganggarkan biaya promosi. "Kalau ada yang bikin acara, saya buatkan cupcake gratis sebagai kenang-kenangan. Terbukti, setelah itu banyak yang pesan. Meski acara mereka sudah selesai, kami tak putus hubungan. Atau, ada pelanggan yang baru melahirkan, saya ucapkan selamat. Dari situlah peluang pesanan muncul."

Kelebihan cupcake yang dimiliki Yuli, menurut komentar yang didengar Yuli, rasanya lebih enak. "Saya merasa surprise ketika dipuji orang, meskipun tidak di depan saya. Resep cupcake di mana-mana sama, tapi saya membuatnya pakai feeling. Kalau di tempat lain tampil polos, cupcake saya diisi chocolate chips, cream, selai, atau krim keju."

Kesulitan yang kerap dialami Yuli saat membuat cupcake, biasanya ketika ada pesanan membuat cupcake untuk anak laki-laki. "Cewek, kan, lebih gampang, bisa bunga atau tas. Akhirnya saya tanya apa hobinya, jadi pendekatannya ke situ," tutur Yuli yang sempat terpikir buka toko. "Tapi masalahnya, kalau cupcakenya tidak habis lalu disimpan, jadi tidak fresh lagi," paparnya.

Yuli pun bertahan jualan lewat online dengan harga Rp 14 ribu per cupcake. Harga akan berbeda jika cupcake-nya memakai hiasan, atau bila topping-nya macam-macam, per cupcake bisa mencapai Rp 25 ribu. Cupcake buatan Yuli juga lebih lembut karena ia bisa mengolah telur, butter milk, dan yoghurt. "Saya tidak pernah bikin stok. Kalau ada sisa, saya kirimkan ke orang lain."

Yuli pun kini dibantu tenaga tidak tetap untuk pengemasan cupcake-nya. "Soalnya, pernah dapat pesanan dari Kapolri, awalnya 200 buah, ternyata ditambah sampai 500 buah. Saya kelabakan, tapi mau ditolak enggak enak. Akhirnya saya panggil keponakan untuk membantu."

Saat ini, selain kalangan dewasa, ABG pun mulai melirik cupcake. "Biasanya, mereka beli untuk menghadiahi sang pacar. Jumlahnya pun tak banyak, paling dua atau empat buah," papar Yuli yang terus membuat variasi rasa.

Penghargaan pun pernah diraih Yuli, yakni menjadi juara lomba menghias cupcake dalam rangka memecahkan rekor MURI. "Memulai bisnis, harus dari hobi yang disukai. Sejak dulu saya yakin, cupcake bisa dijadikan mata pencaharian. Segala sesuatu memang harus ditekuni, sambil melihat peluang yang ada. Yang paling penting, terus berinovasi," saran Yuli.

Nove / bersambung