Mantan peragawati asal Yogyakata, Dyah Wulansari (27), kini memilih membuka Rumah Mode Odysa bersama bundanya, Ny. Sari Andriyati (55) di Jl. Lowanu 37. Awalnya, kegiatan jahit-menjahit hanya sebagai terapi dan pengalihan stres bagi Sari, lantaran mendiang suaminya menderita sakit serius sehingga perlu perhatian khusus.
"Tiap hari mengurus orang sakit lama-kelamaan stres juga. Akibatnya, tangan kanan saya lemah. Lalu, teman-teman menyarankan agar saya mengalihkan sebagian perhatian ke hal lain. Kebetulan saya suka baju. Kemudian, saya coba membuka usaha jahitan, ternyata stres saya berkurang, meski suami saya uring-uringan karena perhatian saya jadi terbagi,'' terang Sari yang mengaku tak bisa menjahit. Begitu pula Wulan.
Keduanya hanya mendesain baju saja. Order baju pertama mereka, milik teman, lalu berkembang ke teman yang lain hingga akhirnya mendapat order busana pengantin. "Awalnya saya enggak berani terima. Tapi, teman saya terus memaksa, akhirnya baju pengantin itu menuai pujian. Dari sanalah pelanggan saya makin berkembang lagi.''
Kendati tak mengkhususkan mendesain kebaya, namun order yang datang kebanyakan kebaya berpayet dan bordir. Karena sering belanja kain, Wulan dan Sari melihat tumpukan kartu nama di meja kasir toko. ''Karena gratis, kami akhirnya ikut titip kartu nama. Ternyata, ada juga pelanggan baru yang datang setelah mendapat katu nama itu," ucap Wulan yang kini pelanggannya dari kalangan mahasiswa hingga karyawan kantoran.
Rini Sulistyati / bersambung