Melirik Usaha Photobooth (1)

By nova.id, Kamis, 17 Maret 2011 | 17:06 WIB
Melirik Usaha Photobooth 1 (nova.id)

Melirik Usaha Photobooth 1 (nova.id)
Melirik Usaha Photobooth 1 (nova.id)
Melirik Usaha Photobooth 1 (nova.id)
Melirik Usaha Photobooth 1 (nova.id)

"Foto: Dok Pri "

Saat ini, menurut Daniel, hadirnya photobooth di sebuah acara selalu menghasilkan antrean paling panjang. Hasil photobooth pun bisa dijadikan kenangan tersendiri bagi pengantin dan para tamu. Pengantin jadi tahu, siapa saja yang datang. Apakah itu keluarga, teman sekolah dan lainnya. "Enggak mungkin, dong, orang difoto dengan orang yang tidak dikenal, kan," imbuhnya.

Itulah mengapa, jika resepsi pernikahan atau pesta ultah hanya berjalan dua jam, Daniel memberikan waktu tambahan. "Kami berikan waktu hingga 4 jam. Itu saja masih terasa kurang, pasti masih ada saja yang antre buat difoto."

Hasil foto juga bisa dibuat jadi scrapbook. "Karena kebanyakan hasilnya enggak serius. Apalagi kami juga menyediakan kostum atau aksesori lucu. Photobooth, kan, sebenarnya lebih banyak untuk foto lucu, kreatif dan ekspresif. Jika ingin foto yang serius, kami juga menyediakan paket studio mini bernama Red Carpet," tutur Daniel yang memberikan beragam paket dengan harga mulai dari Rp 2 sampai Rp 10 juta.

Selanjutnya, Daniel berencana akan membuka kesempatan franchise bagi mereka yang berada di luar Jakarta. "Kami banyak dapat tawaran sampai Kalimantan. Tapi terpaksa kami tolak, kasihan karena pasti biaya transportasi dan akomodasinya jadi lebih mahal dibanding biaya paket yang kami tawarkan," ucap Daniel yang memproduksi sendiri booth untuk photobooth-nya.

Edwin Yusman F / bersambung

Foto: Dok Pribadi