Film "Fifty Shades of Grey" Minus Adegan Seks?

By nova.id, Minggu, 13 April 2014 | 09:42 WIB
Film Fifty Shades of Grey Minus Adegan Seks (nova.id)

Film Fifty Shades of Grey Minus Adegan Seks (nova.id)

"FOTO: IBTIMES "

TabloidNova.com - Kendati Fifty Shades of Grey baru akan dirilis 13 Februari 2015, namun film yang diangkat dari novel roman erotis karya penulis Inggris EL James itu sudah dipertontonkan untuk kalangan terbatas di CinemaCon, Las Vegas, sekitar dua pekan lalu. Hasilnya, film itu dinilai "kurang hot" karena minus adegan seks.

Apa yang ramai dibicarakan di dunia maya soal film ini? Mereka yang sudah berkesempatan menonton film yang dibintangi oleh Jamie Dornan (Christian Grey) dan Dakota Johnson (Anastasia Steel) itu beranggapan, ceritanya hanya lebih menitikberatkan pada kisah asmara sang businessman dan mahasiswi naif itu saja, tanpa menampilkan banyak adegan seks seperti digambarkan secara gamblang dalam novelnya.

Fifty Shades of Grey berkisah tentang Anastasia, mahasiswi yang tinggal bersama temannya seorang jurnalis kampus, Katherine. Suatu kali, karena sedang sakit Katherine berhalangan untuk mewawancarai narasumber seorang pebisnis bernama Christian Grey. Katherine lantas meminta bantuan Ana untuk menggantikannya.

Dalam kesempatan wawancara itu Ana mengaku tertarik terhadap sosok Grey yang tampan sekaligus misterius. Namun lantaran Grey ternyata sangat intimidatif, Ana berusaha untuk melupakan pertemuan itu dan berpikir mereka tak akan pernah berjumpa lagi.

Namun ternyata Grey mengunjungi sebuah kedai tempat Ana bekerja dan mengajaknya berkencan. Ana yang semula pesimis bisa menjalin hubungan Grey akhirnya merasa memiliki harapan. Kisah asmara mereka yang digambarkan sangat membara dan menggebu-gebu oleh EL James inilah yang kemudian membuat novel ini heboh dibicarakan banyak orang.

Novel ini dikategorikan sebagai novel roman erotis karena banyak sekali menggambarkan hubungan seks di antara keduanya yang tergolong intimidatif, penuh kekerasan, dan menguras emosi. Namun hal itu justru mampu membuat pembacanya terhanyut dan terbuai untuk terus membaca hingga tuntas.

Dan, pembahasan soal seks ini pula lah yang dalam filmnya kini banyak dipermasalahkan. Reporter Entertainment Weekly, Nicole Sperling, mengatakan, "Alih-alih menampilkan adegan seks yang menjadi kekuatan cerita aslinya, film ini lebih menonjolkan hubungan kedua pemeran utamanya saja."

Nicole menambahkan, "Padahal penonton ingin juga menyaksikan seperti apa adegan seks dengan tangan diikat, mata ditutup, dan si pria memegang pecut, seperti halnya saat membaca novelnya. Yang ada hanya adegan mesra sang businessman terhadap si mahasiswi, dan itu pun sangat minim."

Sementara Eric Eisenberg dari Cinema Blend mengatakan, "Semula film ini benar-benar menjanjikan akan menampilkan adegan-adegan seks tabu yang memang sangat eksplisit digambarkan dalam novelnya. Memang ada adegan Ana ditutup matanya dan diikat tangannya, tapi itu pun hanya muncul setengah detik saja."

Biarpun banyak yang tidak puas terhadap hasil sementara dari film ini, namun jajaran produser film tetap menjamin, masih akan banyak adegan seks yang ditampilkan di film ini. Lantas, apakah kedua pemerannya mampu menciptakan chemistry?

"Sebagai aktris, Dakota Johnson dengan matanya yang besar dan rambut coklatnya tampil cukup memukau sebagai Ana. Begitu pula dengan Jamie Dornan, yang memang ganteng. Mereka berdua cukup berhasil membangun chemistry dan layak untuk dikenang sebagai pasangan," papar Gregory Ellwood dari HitFix.

Alexandra Cheney dari Variety juga menyebut, pihak rumah produksi yang memproduksi film ini bermain aman. "Tidak ada yang istimewa dari film ini, sama seperti nonton film kisah cinta biasa," kritiknya.

Meski para pewarta berita banyak yang pesimis dengan kehadiran film ini, namun Amy Kaufman dari LA Times mengatakan, "Dakota dan Jamie memiliki chemistry yang kuat dan bisa menjadi pasangan romantis favorit di masa mendatang." Bahkan Kaufman membela, "Memang tidak mudah mengadaptasi cerita dari novel ke layar lebar, apalagi dengan begitu banyak adegan seks yang tak biasa, untuk bisa dipertontonkan ke khalayak."

Selain Kaufman, pihak rumah produksi juga merasa cukup lega lantaran reaksi positif terhadap film ini juga masih cukup besar. Harapannya, kelak saat filmnya resmi diluncurkan sehari sebelum Hari Valentine tahun depan, penonton akan tetap memadati bioskop-bioskop yang memutarnya.

Intan Y. Septiani/E!Online