Tantangan Kendalikan Bisnis Warisan (1)

By nova.id, Rabu, 12 Januari 2011 | 17:05 WIB
Tantangan Kendalikan Bisnis Warisan 1 (nova.id)

Tantangan Kendalikan Bisnis Warisan 1 (nova.id)
Tantangan Kendalikan Bisnis Warisan 1 (nova.id)

"Foto: Sukrisna "

Kembangkan Usaha

"Sejak lajang saya memang suka kursus di tempat ini," kata Cendawati yang hobi bikin kue. Tak heran, setelah ia menikah dengan anak Ny. Liem, Cendawati alias Achen pun jadi asisten mertuanya. "Mungkin Ibu menilai saya bisa meneruskan usaha ini. Makanya Ibu minta pensiun," kata Cendawati yang mulai full mengelola toko kue dan tempat kursus Ny. Liem sejak tahun 2000.

Diakui Cendawati, saat ia menerima tampuk pimpinan, tempat kursus dan toko kue Ny. Liem memang masih jalan seperti biasanya. Makanya ia pun bertekad terus mengembangkannya. "Yang pertama kali ia kembangkan adalah materi kursus. Misalnya, pemilihan kue-kue yang sedang in saat ini. "Seperti cake yang soft, pengembangan lapis legit aneka rasa, dan sebagainya. Pokoknya materi kursus harus sesuai dengan tren kue saat ini."

Tak hanya itu, di tangan Cendawati, Ny. Liem juga disulap menjadi sebuah Lembaga Pendidikan Ketrampilan (LPK). Kendati saat ini program pendidikannya masih jangka pendek, misalnya program kursus untuk seminggu. Nah, ke depannya, akan dibuat program jangka panjang.

Cendawati dan timnya yang dikomandoi Semparandes, saat ini juga sedang menyusun program pelatihan untuk jangka menengah. Misalnya 1-3 bulan. Hanya saja, saat ini dirinya masih menyiapkan tenaga-tenaga pendamping Cendawati. "Saat ini, sih, sudah ada beberapa pendamping Ibu Cendawati, tapi untuk program pelatihan jangka menengah rasanya masih kurang," sela Semparandes yang biasa dipanggil Sammy.

Bekal Pensiun