"Dia Bunuh Anak & Cucuku!" (1)

By nova.id, Senin, 3 Januari 2011 | 17:07 WIB
Dia Bunuh Anak Cucuku! 1 (nova.id)

Dia Bunuh Anak Cucuku! 1 (nova.id)
Dia Bunuh Anak Cucuku! 1 (nova.id)

""Aku ingin Imr dihukum berat sesuai perbuatannya karena telah membunuh anak dan cucuku,"harap Chotijah "

Tertutup

 Hari pernikahan semakin dekat, namun Devi tak kunjung pulang. Akhirnya, kami melaporkan kehilangan Devi ke polisi. Selang tiga hari seusai melapor, Syifa tiba-tiba melihat tayangan berita di teve tentang penemuan mayat di rumah kosong di Jl. Raya Raci, Pasuruan. Syifa langsung curiga. Tetapi aku tak yakin itu jenazah Devi. Hati kecilku berkata, tak mungkin itu Devi!

 Akan tetapi Syifa ngotot pergi ke kantor polisi untuk mencari tahu identitas lengkap jenazah yang baru saja ditemukan itu. Betapa terkejutnya Syifa ketika melihat foto-foto yang ditunjukkan polisi. Menilik pakaian yang melekat di tubuh jenazah, Syifa yakin itu Devi.

 Rasanya bagaikan disambar petir saat kabar itu disampaikan Syfa kepadaku. Aku pun menangis sejadi-jadinya. Tubuhku terasa lemas. Ketika malamnya jenazah Devi dibawa pulang, aku sempat melihat ada lebam seperti bekas pukulan pada tubuhnya. Bayi dalam rahimnya pun sudah tak bernyawa lagi.

 Belum lagi syok ini hilang, berita mengejutkan kembali kudengar. Polisi menduga, pembunuh Devi adalah Imr! Tak lama kemudian, ia langsung ditahan polisi. Hingga saat ini, aku masih tak habis mengerti mengapa Imr tega membunuh calon istrinya. Apa salah anakku?

 Devi adalah anak perempuan yang baik. Pribadinya memang agak tertutup sehingga aku tak mengetahui sejauh mana hubungan Devi dengan Imr. Bahkan sampai akhirnya Devi diketahui sudah hamil terlebih dulu sebelum menikah.

 Yang amat kusesalkan sebagai ibu, selama Devi berpacaran dengan Imr, aku jarang menemui pria itu. Aku terlalu sibuk mencari nafkah di luar rumah. Kalaupun bertemu, biasanya Imr akan bergegas pergi. Kendati demikian, aku tak berpikiran macam-macam terhadapnya.

Gandhi Wasono M. / bersambung