Nabila Dituding Ayahnya Memiliki Kelainan (2)

By nova.id, Jumat, 10 Desember 2010 | 05:11 WIB
Nabila Dituding Ayahnya Memiliki Kelainan 2 (nova.id)

Nabila Dituding Ayahnya Memiliki Kelainan 2 (nova.id)

"Haikal Alam dan nanik, istrinya (Foto: Sita) "

Mencuri BarangSebelum kabur Selasa itu, cerita Abdul, Nabila  diketahui sempat mengambil uang temannya dan barang milik tetangga.  Sang teman yang merasa kecurian itu mendatangi rumah Nabila. "Mungkin  dia dimarahi orangtuanya, lalu kabur."              

Istri kedua Haikal, atau ibu tiri Nabila, Nanik (28)  menutup pintu rumahnya rapat-rapat selama seminggu saat berita tentang  Nabila merebak di media. "Saya stres gara-gara kejadian ini, malu  dilihatin orang di sekitar. Sudah seminggu saya tidak kerja, jangankan  untuk kerja, untuk jalan saja rasanya berat sekali," keluh Nanik di  rumah kontrakannya di Pondok Ranji, Tangerang Selatan.

Wajah Nanik tampak lesu dan pucat. Dengan suara  terbata-bata, ia membantah semua tuduhan Nabila yang membuatnya  terpojok. "Kesannya ibu tiri itu selalu jahat, makanya saya  dipojokkan. Padahal, saya menegaskan tidak ada kekerasan fisik. Saya  memperlakukan Nabila sama dengan adik-adiknya. Kami makan sama-sama,  uang jajan juga sama," ujar Nanik.

Sehari-hari, Nanik bekerja sebagai karyawan di rumah  sakit swasta. Jam kerjanya pun tak tentu, tergantung jadwal.  Sementara, Haikal yang bekerja sebagai kuli bangunan sudah hampir dua minggu berada di Bogor. "Saat Nabila kabur, saya sudah seminggu di  Bogor. Nabila memang lebih dekat ke saya," ujarnya.              

Mengenai kerinduan Nabila terhadap ibu kandungnya,  Haikal pun sudah tahu. "Masalahnya, keberadaan ibunya di mana, saya  tidak tahu. Saya dengar dari kerabatnya dia menjadi TKI di Saudi Arabia, ada yang bilang sudah menikah lagi."  Informasi mengenai  keberadaan sang ibu sedang diupayakan.

Untuk sementara, Nabila ia percayakan pada Kak Seto.  "Saya memang belum bertemu Nabila. Menurut Kak Seto dia aman, sehat,  dan ceria. Saya percayakan Nabila padanya."

 Dalam waktu dekat, Kak Seto berjanji akan mempertemukan Nabila dengan  keluarganya, agar bisa berkumpul kembali. "Memang butuh proses, kapan  dan di mana pertemuan itu akan dilaksanakan, sudah disepakati untuk  dirahasiakan demi menjaga suasana damai, kenyamanan, dan ketenangan  Nabila," tutup Kak Seto.

Perlu Ada Asesmen! Psikolog Kassandra Putranto menegaskan, untuk mengetahui kelainan pada  diri Nabila seperti telah disebut sang ayah, harus ada observasi yang  menyeluruh dari pihak yang berkompeten, dalam hal ini psikolog.  "Mungkin dia mengambil barang temannya hanya karena ingin. Ada banyak  indikator yang harus dipenuhi untuk menyebut seseorang mengidap  kleptomania, salah satunya dia pernah mencuri barang dari toko,"  paparnya.

Mengenai perbedaan persepsi antara anak dan orangtua ini, dia  berpendapat hal tersebut wajar terjadi. "Orangtua pasti ingin  melindungi anak lalu membuat aturan yang mungkin terasa mengikat dan  menganiaya. Yang jelas, kalau Nabila sampai mengaku dia dianiaya dan  sampai kabur, berarti ada yang salah, perlu asesmen dari pihak ketiga  seperti psikolog," kata Kassandra.

Asesmen tersebut perlu dilakukan untuk menemukan inti masalah.  "Orangtua ingin menerapkan sesuatu, mungkin saja isi aturannya benar  tetapi cara penerapannya yang salah." Yang paling ideal, lanjut  Kassandra, orangtua dan anak memiliki sistem yang disepakati bersama.  "Karena kemampuan anak beradaptasi dengan aturan masyarakat sampai  aturan negara berawal dari kemampuannya beradaptasi dengan aturan di  keluarga," pungkasnya.Sita Dewi