Kondisi pengungsian yang serba terbatas memang banyak mempengaruhi keadaan psikologis pengungsi. Tak adanya ruang pribadi, kesulitan beradaptasi, dan beban mental kerap membayangi benak para pengungsi. "Biasanya, semua dimulai oleh banyaknya pertanyaan 'Dari mana lagi harus memulai setelah ini?'" ujar Koordinator Tim Psikolog Fakultas Psikolog UGM, Rahmat Hidayat.
Akibatnya, banyak keluhan psikologis yang diderita pengungsi. Kasus yang paling umum adalah depresi. Di Stadion Maguwoharjo saja, tercatat sekitar 70 pengungsi didiagnosa depresi. Sementara mereka yang menderita psikotik (sakit jiwa) tercatat hingga 39 orang. Khusus penderita sakit jiwa, memang sudah mengidap penyakit itu sebelum mengungsi. Namun, setelah mengungsi kondisi mereka bertambah parah. "Istilahnya relapse, karena tadinya mereka dapat perawatan rutin, sekarang tambah terkungkung," lanjut Rahmat.
Yang paling ekstrem, sudah ada dua pengungsi dari Stadion Maguwoharjo yang meninggal dunia karena bunuh diri. "Kejadiannya hari Minggu (7/11) lalu. Satu orang tiba-tiba pulang ke kampungnya dan gantung diri di rumahnya. Satu lagi lompat ke selokan Mataram," jelas Rahmat. Miris.Yetta