1000 Hari Pak Harto, Jajanan Komplet Usai Tahlil

By nova.id, Senin, 25 Oktober 2010 | 03:11 WIB
1000 Hari Pak Harto Jajanan Komplet Usai Tahlil (nova.id)

1000 Hari Pak Harto Jajanan Komplet Usai Tahlil (nova.id)
1000 Hari Pak Harto Jajanan Komplet Usai Tahlil (nova.id)

"Tutut dan Indra Rukmana memasang ronce bunga melati di makam Pak Harto yang telah dipasangi maejan pualam (Foto: Erni.K) "

Pembawa Maejan Jatuh

Jumat (22/10) pagi, pemasangan maejan berlangsung. Tutut-Indra Rukmana, Titik, Sigit-Elsye, Bambang serta dua anaknya, Panji dan Gendhis, Tata dan dua anaknya, Arya dan Aya, berserta para kerabat dan sahabat keluarga Cendana yang berjumlah sekitar 200 orang tampak turun dari pesawat Garuda. Mereka langsung menuju Astana Giri Bangun.

Usai tahlilan, keluarga sempat terkejut saat petugas pembawa maejan terjatuh. Menurut Soekirno, Kepala Astana Giri Bangun, maejan yang terbuat dari batu pualam putih asal Tulungaggung itu memiliki berat 30 Kg. "Mungkin karena terlalu lama mengangkat maejan yang berat, dia hilang keseimbangan, lalu jatuh. Tapi enggak apa-apa karena sudah ada petugas cadangan yang siap menggantikannya."

Selepas upacara pemasangan maejan, keluarga dan rombongan kembali ke Ndalem Kalitan yang telah berubah menjadi pujasera dadakan. Sejumlah penjual makanan, termasuk pedagang batik, dipanggil untuk menggelar dagangan mereka.

"Ini tradisi mendiang Pak Harto dan Ibu Tien setiap pulang ke Kalitan. Selalu memanggil banyak pedagang kuliner untuk menggelar dagangannya, sementara seluruh keluarga dan putra-putrinya bisa menikmati makanan tradisional bersama-sama. Ada tengkleng, nasi liwet, soto kwali, tongseng solo, es pleret, es dawet, dan rujak manis penumping yang sudah berjualan sejak zaman Jepang," ungkap salah satu karyawan di Ndalem Kalitan.

 Erni, Sita