Curhat Istri Korban Perampokan Bank (1)

By nova.id, Selasa, 28 September 2010 | 17:05 WIB
Curhat Istri Korban Perampokan Bank 1 (nova.id)

Curhat Istri Korban Perampokan Bank 1 (nova.id)
Curhat Istri Korban Perampokan Bank 1 (nova.id)

""Aku bersyukur orangtuaku dan mertua mengerti kondisiku. Kami sering berkumpul bersama" (Foto:Debbi Safinaz) "

Ronaldo Atau Abigail

Jujur saja, aku dan keluarga besar masih belum bisa menerima kepergian Bang Mannuel yang mengejutkan itu. Ketika sedang berada di kantor pun, aku masih selalu membuka-buka internet hanya sekadar membaca berita soal Abang, bahkan melihat foto Abang setelah ditembak, dengan tubuh penuh darah. Duh, sangat mengenaskan. Rasanya tubuhku ikut merasakan penderitaan yang Abang rasakan kala itu. Ya, aku memang tak akan pernah bisa melupakan peristiwa itu, sampai mati sekalipun.

Untungnya, aku belum pernah sekali pun bermimpi tentang Abang. Namun, aku masih selalu teringat saat masih ada Abang. Kami biasa bangun jam 05.00 setiap hari. Tapi saat ini, di pagi hari, aku selalu tersentak setiap kali terjaga. Abang sudah tak ada lagi di sisiku. Bersyukur keluarga besarku dan keluarga besar Abang sangat mengerti kondisiku. Kami sering berkumpul bersama, saling bercerita, nonton teve bareng, atau makan di luar bersama.

Atasanku di kantor pun memaklumi jika aku masih tampak bersedih saat bekerja. Aku kasir di sebuah perusahaan rokok. Terkadang, konsentrasiku buyar jika teringat Abang. Bosku bilang, yang penting pekerjaanku selesai. Namun, bagaimana pun, aku harus tegar. Ini sudah takdir Tuhan. Ya, daripada terus digelayuti perasaan sedih, lebih baik aku konsentrasi ke janinku. Diprediksikan aku akan melahirkan sekitar akhir Oktober mendatang. Aku berencana melahirkan melalui operasi Caesar saja. Aku takut mentalku tak kuat bila harus melahirkan normal. Apalagi tanpa Abang di sisiku.

Masih kuingat obrolanku dengan Abang. Ia sangat menyukai sepakbola dan pernah berkata, "Kalau kau melahirkan anak laki-laki, kita beri nama dia Cristiano Ronaldo. Tapi kalau bayinya perempuan, beri dia nama Abigail Kokeka." Aku setuju saja namun tak suka nama Kokeka, yang artinya kurang bagus. Abang juga pernah berpesan, karena ia anak bungsu dari tujuh bersaudara, maka mertuaku diminta menyumbangkan nama untuk anak kami kelak.