Meski produknya dijual di mal, kata Astrid, harga yang ia tawarkan masih terjangkau. "Saya tidak terbebani pikiran ingin mengambil untung banyak, kok. Saya tidak mau ibu-ibu berpikir terlalu lama untuk memilih jepit atau bando produk saya."
Astrid yakin, ibu-ibu lebih banyak yang suka bereksperimen pada anak-anaknya. Misalnya, "Bajunya merah, jepit rambutnya merah juga. Bagaimana bila bajunya ada 10 dengan warna berbeda? Makanya saya tidak mau jual mahal-mahal. Saat mal ramai dikunjungi orang, pasti banyak yang beli produk saya. Kalau sepi, ya, ikut sepi. Untuk menarik pembeli, saya bikin kemasan menarik," papar Astrid yang belum ingin membuka toko sendiri. Alasannya, "Masih mengembangkan jaringan dulu."
Saran Astrid, bagi pemula yang ingin berbisnis produk seperti dirinya, jangan ragu untuk memulai. Asal rajin membuka majalah atau buka internet, pasti bisa. "Begitu ada peluang, ambil saja, jangan banyak mikir lagi. "
Nove/ bersambung