Kisah Saksi Mata Perampokan Bank (1)

By nova.id, Selasa, 31 Agustus 2010 | 17:05 WIB
Kisah Saksi Mata Perampokan Bank 1 (nova.id)

Kisah Saksi Mata Perampokan Bank 1 (nova.id)
Kisah Saksi Mata Perampokan Bank 1 (nova.id)

""Adegan perampokan itu mirip seperti film laga, "tutur Dodi (Foto:IST) "

Terus Mengintip

Dari tempatku, aku bisa melihat dengan jelas seperti sedang menonton film action di bioskop. Di depan bank, tiga perampok berjaga dengan posisi di kiri, kanan, dan tengah gedung. Mereka juga bisa dengan jelas melihat keberadaanku dan kembali mengacungkan senjatanya ke arahku, aku kembali menyeberang dan lagi-lagi sembunyi di balik pohon. Saat itulah kudengar orang-orang berteriak, "Rampok! Rampok!"

Luar biasa, para perampok itu tak gentar. Dengan tenang, mereka justru mengalihkan arus mobil ke Jl Mandala namun sepeda motor tetap diperbolehkan melewati Jl Sukarami. Para pengendara yang lewat di depan bank, tak ada satu pun yang berani menghentikan kendaraannya. Para penumpang di dalam angkot, hanya bisa terpana melihat pemandangan menegangkan itu. Suasana siang di Jl Sukarami saat itu benar-benar mencekam.

Tanpa kata-kata, perampok menghalau setiap penumpang angkutan umum yang berhenti ingin melihat aksi mereka.

Para pemilik toko diacungi senjata oleh para perampok. Sebagian pemilik toko dekat bank, segera menutup tokonya, tak mau jadi korban perampokan. Selama itu, para perampok dengan tenang mengacungkan senjata tiada henti kepada siapa pun yang mencoba mendekat. Benar-benar serasa adegan dalam film-film laga.

Saat itu masyarakat justru menonton aksi para perampok dan tak satu pun, termasuk aku, berani membantu. Ya, mana mungkin kami berani melawan perampok bersenjata. Para perampok itu dengan penuh percaya diri berdiri tegak, memegang senjata laras panjang, siap menyalakkan senjatanya bila ada yang menghalangi aksi mereka. Yang jelas, mereka terlihat amat profesional. Bayangkan, aksi mereka hanya berlangsung sekitar 15 menit untuk menguras uang ratusan juta rupiah.

Debbi Safinaz / bersambung