Riswandi Koedrat, Bunga Masa Depan (1)

By nova.id, Kamis, 15 Juli 2010 | 17:09 WIB
Riswandi Koedrat Bunga Masa Depan 1 (nova.id)

Nah, dengan supplier-supplier dari Cina ini, toko kami banyak mendapatkan keistimewaan. Karena sudah lama berhubungan baik, ada pabrik yang hanya mendistribusikan produknya kepada kami saja di seluruh Asia Tenggara. Ada juga pabrik yang mau menerima pesanan desain bunga khusus dari kami. Tak semua toko bisa begitu, lho.

Kalau begitu, siap bersaing dengan pasar bunga asli, dong?

Memang, selamanya bunga tiruan tak bisa menggantikan keindahan bunga asli. Kami pun tak berencana untuk bersaing dengan penyedia bunga asli. Kami hanya ingin memberikan pilihan lain kepada pembeli. Bahwa untuk beberapa hal, pemakaian bunga artifisial punya keunggulan tersendiri. Untuk dekorasi kantor, restoran, dan institusi misalnya. Tak mungkin mereka repot-repot menggunakan bunga asli yang perawatannya harus diganti setiap 3 hari sekali, kan? Karena itulah, artificial flower is the future!

Mungkin bunga asli lebih cocok untuk event yang sifatnya istimewa, seperti pernikahan atau ulang tahun. Tapi kalau untuk dekorasi yang sifatnya semi-permanen, bunga artifisial jawabannya.

Banyak juga, lho, pelanggan yang salah masuk ke Blömst, mengira kami menjual bunga asli. Pernah ada seorang wanita yang salah masuk lalu mau keluar lagi. Namun, setelah berbincang dengan tim kami, dia lantas mengaku sering kerepotan bila harus mengganti bunga setiap tiga hari sekali di rumahnya. Setelah ngobrol-ngobrol, eh, dia malah belanja banyak di sini.

Tidak sedikit pula penyedia bunga asli yang menawarkan diri untuk bergabung dengan Blömst, menjual bunga asli dan artifisial berdampingan, tapi kami menolak. Itu bukan kami.

Ajeng/ bersambung