Demam Vampir Berlanjut (1)

By nova.id, Kamis, 8 Juli 2010 | 17:09 WIB
Demam Vampir Berlanjut 1 (nova.id)

Demam Vampir Berlanjut 1 (nova.id)
Demam Vampir Berlanjut 1 (nova.id)

"Foto: IST "

Histeria Twi-Hards

Senasib dengan film-film seri lainnya, syuting Twilight Saga dilakukan maraton. Untuk Eclipse, pengambilan gambar sudah dimulai sejak Agustus 2009 di Vancouver Film Studios, dan berakhir pada bulan Oktober.

Perubahan pemain Twilight Saga mulai terjadi di Eclipse. Jika di dua prekuelnya tokoh Victoria diperankan oleh Rachelle Lefevre, oleh karena alasan jadwal yang bertabrakan, ia digantikan oleh Bryce Dallas Howard. Kursi sutradara juga tak luput dari pergantian. Oleh karena sutradara New Moon, Chris Weitz masih disibukkan dengan proses editing New Moon ketika syuting Eclipse sudah mulai, maka David Slade yang akhirnya didapuk menjadi sutradara Eclipse.

Untungnya, pecinta Twilight tak terpengaruh dengan pergantian pemain dan sutradara ini. Histeria fans yang menamakan diri Twi-Hards itu tetap sama seperti saat Twilight pertama booming. Buktinya, untuk film yang dijadwalkan rilis pada 30 Juni 2010, tiket sudah bisa dibeli di berbagai loket online sejak 14 Mei 2010. Penggila Twilight Saga juga rela mengantri dan berkemah selama empat hari di halaman Nokia Plaza di Los Angeles untuk menonton Gala Premier yang digelar pada 24 Juni 2010. Bahkan, ketika tempat Premier diubah ke Los Angeles Nokia Theatre pada 23 Juni, para fans berbondong-bondong pindah tempat juga.

Kehebohan Twi-Hards tak hanya terjadi di Amerika. Di Jakarta dan Yogyakarta, Eclipse yang diputar perdana pada Rabu (30/6) lalu pun langsung diserbu penonton. Antrean yang mengular di bioskop-bioskop tak hanya dipenuhi para ABG saja. Pria, wanita, tua dan muda seakan tak kuasa menolak demam Eclipse. Di situs microblogging Twitter, Eclipse juga ramai diperbincangkan. Bukan soal jalan ceritanya, tapi perihal panjangnya antrean. Sementara itu, di kota gudeg antrean panjang pembeli tiket Eclipse bahkan meluber hingga ke jalan.

Hujan Pujian

Kritik positif akhirnya didapat oleh seri ketiga Twilight ini. Jika New Moon dinilai sedikit membosankan dengan alur cerita lambat, Eclipse sebaliknya. Adegan perang antar klan vampir dikatakan berhasil membangkitkan adrenalin penonton. Majalah Variety pun terang-terangan menyebutkan Eclipe sebagai satu-satunya seri Twilight yang paling layak disebut sebagai film blockbuster, yang tak hanya mengandalkan tampang rupawan tiga pemeran utamanya.

Belum seminggu penayangannya, Eclipse bahkan sudah menerima penghargaan dari National Movie Award sebagai Most Anticipated Movie of The Summer, alias film paling dinanti musim ini.

Sementara Eclipse diputar di bioskop-bioskop seluruh dunia, proses produksi untuk sekuel Twilight Saga berikutnya, Breaking Dawn sudah dimulai. Summit Entertainment yang juga memproduksi tiga seri Twilight telah memberi lampu hijau kepada tim produksi pada April lalu. Rencananya, Breaking Dawn akan dipecah menjadi dua buah film.

Ajeng/ bersambung