Kenangan akan Atin, juga dikisahkan sang adik, Aminah Sudjana (45). "Rasanya belum percaya dia sudah enggak ada. Saya benar-benar enggak menyangka dan tidak ada firasat apa pun," ujarnya sedih.
Aminah bertemu sang kakak terakhir kalinya pada Sabtu (19/6) sore. "Dia empat mengajak saya ikut gerak jalan. Anehnya, meski enggak ada acara apa-apa, saya menolak. Padahal, biasanya saya mau saja kalau diajak. Saya cuma bilang ke Atin, mumpung libur mau istirahat."
Sabtu itu juga, Atin yang jago mengaji dan bercita-cita jadi guru mengaji, mengajarkan Aminah salat Tasbih. Meski sang kakak harus pergi karena kelalaian si pengendara mobil, keluarga Aminah tidak ingin memperpanjang urusan ini. Aminah hanya berharap keluarga penabrak mau berbesar hati menemui keluarganya. "Meski keluarga kami sudah mengikhlaskan kejadian ini, saya berharap keluarga penabrak datang dan meminta maaf. Kami enggak menuntut apa-apa. Semua kami serahkan kepaad hukum yang berlaku," papar Aminah.
Punya Anak-Istri
Sehari setelah kejadian, polisi menetapkan pengendara mobil yang menyebabkan kecelakaan itu berstatus tersangka. Sayangnya, Kai Fin belum bisa ditemui. Saat disambangi di rumahnya, seorang penghuni ruko milik orangtua Kai Fin mengatakan, keluarga Kai Fin tidak lagi menempati ruko tersebut. "Ini toko, bukan tempat tinggal. Saya enggak tahu di mana mereka tinggal," ujar seorang karyawan yang mengaku bernama Heri.
Dari tetangga sekitar pun didapatkan keterangan, Kai Fin benar tinggal di tempat itu dan terkadang kerap mengobrol dengan tetangga. "Memang agak sedikit enggak normal tapi dia punya istri dan anak. Bohong kalau dibilang dia enggak tinggal di situ. Pembantunya saja ada tiga orang. Biasanya setiap pagi dan sore orangnya suka keluar rumah," ujar si tetangga yang enggan menyebutkan namanya.
Edwin Yusman F.