Logawa Miring Lalu Terguling (2)

By nova.id, Senin, 5 Juli 2010 | 04:12 WIB
Logawa Miring Lalu Terguling 2 (nova.id)

Logawa Miring Lalu Terguling 2 (nova.id)
Logawa Miring Lalu Terguling 2 (nova.id)

"Foto Bayu di Hp Riyanto menjadi kenangan abadi (Foto: Gandhi) "

KISAH PILU SI PIATU

Duka mendalam dialami Yanto (42). Penumpang asal Madiun ini harus kehilangan keponakannya, Rahmad Bayu Riyanto (15), siswa SMPN 8 Madiun. "Dia sudah seperti anak saya sendiri. Sejak kecil, sayalah yang mengasuhnya. Waktu Bayu umur 2 tahun, ibunya meninggal lalu ayahnya menikah lagi dan sampai kini tak ada kabar beritanya," kisahnya dengan nada sedih.

Kendati piatu sejak balita, Bayu tumbuh menjadi anak cerdas dan berperangai baik. "Yang bikin saya sedih, dia selalu bilang, kalau besar dia ingin mengurus neneknya sebagai bentuk balas budi. Kami semua amat kehilangan dia," turur Yanto sambil berlinang air mata.

Di hari nahas itu, Bayu pamit pergi ke Surabaya bersama dua temannya, Yoga dan Gigih. Ketiganya hendak ke rumah bude Bayu yang tinggal di Waru, Sidoarjo, untuk berlibur. "Kata Yoga dan Gigih, saat kereta oleng, posisi Bayu sedang berdiri di dekat pintu. Karuan saja ia terguling. Tubuh Bayu terpelanting keluar kereta." Ketika jazadnya ditemukan, "Tubuhnya utuh hanya kepala bagian belakang saja yang terlihat memar bekas kena benturan," kisah Yanto.

Gandhi Wasono