Ada pula mahasiswa Jakarta yang pesan khusus, yaitu sebuah bus lengkap dengan penumpangnya. "Nah, penumpangnya itu ditulisi nama teman-temannya. Lain kali, ada orang Jambi yang pesan khusus truk ukuran jumbo dengan panjang lebih dari 1 meter. Yang lebih unik lagi, ada orang Semarang khusus datang untuk pesan truk kayu ukuran beneran, yaitu sebesar hijet 1000. Katanya dia bernazar, kalau punya anak lelaki, bakal dikasih hadiah truk besar. Truk kayu itu didesain juga untuk dipan."
Untuk pesanan khusus seperti truk besar itu, Yanti pasang harga Rp 1,5 juta. "Yang lain, sih, di bawah itu. Ada yang harganya puluhan ribu, sampai ratusan ribu. Mahalnya harga tergantung kualitas produk dan tingkat kesulitan," kata Yanti yang omset usaha di kios saja rata-rata per bulan hampir Rp 30 juta. "Untuk pesanan pedagang luar kota, pembukuannya beda lagi."
Agar truk kayu buatannya terus laris, Yanti membaca pasar yang disukai anak-anak. "Dulu, truk kayu masih polos. Nah, saya memberi gambar yang memang dikenal anak-anak. Makanya saya sering lihat teve agar mengetahui tokoh kartun kesukaan anak. Misalnya saja gambar Naruto dan Sponge Bob. Untuk mencari ide, sih, tidak sulit. Karena ini kawasan jalan raya, saya tinggal melihat kendaraan lalu lalang. Kalau ada truk model baru , saya coba membuatnya."Usaha mainan truk kayu karya Yanti pun makin melaju. Henry Ismono