Melongok Batik Motif Piala Dunia

Sugirin yang total produksi sebulan sekitar 250-an lembar ini sudah menyelaikan empat motif bola. Dan, ia akan terus mengembangkannya sesuai dengan permintaan konsumen. Gara-gara corak bola ini, pesanan memang meningkat. "Tentu saja saya senang karya saya disukai orang," papar Sugirin yang memang gemar membuat corak baru. "Dulu ketika buah naga lagi ramai, saya juga iseng-iseng membuat, ternyata banyak yang suka. Tentu saja saya kemudian membuat lagi," kata Sugirin yang juga membuat motif wahyu tumurun.

Menurut pria yang sejak SD jadi buruh batik di Jogja ini mengungkapkan, perkembangan batik Kulonprogo memang relatif masih baru. "Ketika saya mulai usaha mandiri tahun 1995 di Sembungan, banyak yang tidak melirik. Terpaksa saya menitipkan ke Jogja. Baru tahun ini setelah kami ikut pameran di kawasan Brorot, batik Kulonprogo langsung melejit. Apalagi, pihak pemda mendukung dengan menyarankan karyawan pakai batik Kulonprogo dua kali seminggu. "

Sugirin yang kerap mendapat pesanan dari berbagai instansi pun berharap, momen Piala Dunia akan membuat perkembangan batiknya makin cerah. Henry Ismono