Curahan Duka Hati Ibunda Arion

By nova.id, Senin, 28 Juni 2010 | 17:12 WIB
Curahan Duka Hati Ibunda Arion (nova.id)

Jen mengaku tak ikut menganiaya Ari. Dia baru tahu ketika Oj menuju lantai bawah dan menceritakan peristiwa yang baru saja terjadi. Oj lalu buru-buru pulang. Lalu, Jen menyembunyikan mayat anakku di samping lemari. Tepatnya di belakang pintu dan menutupinya dengan baju-baju kotor. Jen lah yang katanya menggantungkan mayatAri di pagar rumahnya sendiri.

(Menurut cerita beberapa warga setempat, Sabtu subuh seorang warga yang tinggal di belakang rumah Jen menemukan Ari dalam keadaan tak bernyawa di pagar rumah Jen. Ari digantung dengan cara kausnya dikaitkan ke ujung pagar, di bawah pohon jambu. Warga tadi langsung memberitahu warga lainnya dan kemudian melapor ke polisi. Kira-kira empat jam setelah itu, polisi menangkap Jen yang masih berada di rumahnya. Sementara Oj ditangkap di rumahnya di Kalibaru, Bekasi.)

Aku kecewa Oj hanya diancam hukuman 15 tahun tahun penjara dan Jen hanya 9 bulan saja. Aku sangat berharap mereka dihukum seberat-beratnya. Aku juga ingin bertemu keduanya sebelum mereka dipenjara. Tak kusangka, semua kelemah lembutannya itu hanyalah topeng!

Sungguh aku tidak bisa menerima perbuatan keduanya. Oleh karena itu, Senin (21/6) lalu aku menemui Sekjen Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, untuk memberikan laporan. Dia marah sekali kala mendengar kejadian ini, apalagi, Bang Arist memiliki marga yang sama dengan anakku.

Komnas PA berjanji memberi dukungan penuh terhadap kejadian ini dan akan mengawasi pengusutan kasusnya. Walikota Bekasi pun sudah mendatangiku untuk mendengar semua keluh kesahku. Kerabatku di sini juga datang menjagaku. Harapanku kini, agar mereka dihukum seberat-beratnya.

Sita Dewi

FOTO-FOTO: SITA DEWI