Ikut Walikota Jajan Di Kaki Lima "Saya Tetap Bayar, Lho..."

By nova.id, Minggu, 27 Juni 2010 | 17:45 WIB
Ikut Walikota Jajan Di Kaki Lima Saya Tetap Bayar Lho (nova.id)

Ikut Walikota Jajan Di Kaki Lima Saya Tetap Bayar Lho (nova.id)
Ikut Walikota Jajan Di Kaki Lima Saya Tetap Bayar Lho (nova.id)
Ikut Walikota Jajan Di Kaki Lima Saya Tetap Bayar Lho (nova.id)

"Di stand Lembaga Kebudayaan Betawi di PRJ, Sylvi sempat mencicipi hangatnya Bir Pletok. Minuman khas Betawi (Foto: Eng Naftali) "

Rahasia Langsing

Lahir dan besar di Jakarta, membuat Sylvi mencintai kuliner khas Betawi. Ia pun hapal betul aneka hidangan khas Betawi. Wajar bila pendiri Persatuan Wanita Betawi itu kemudian terus menggali aneka makanan dan minuman tradisional Betawi yang belum populer.

Bila nasi uduk telah populer, mulai dari gang-gang kecil, restoran kelas atas, hingga hotel berbintang lima, Sylvi kini mulai mendorong para wanita Betawi untuk mempopulerkan bubur khas Betawi yang sudah langka dan belum banyak dikenal orang. "Namanya bubur Ace. Mirip bubur Manado tapi disajikan dengan asinan sayur, ditambah daging semur diiris kecil-kecil. Bubur Ace baru mudah dijumpai di Pekan Raya Jakarta. Saya mendorong agar bubur ini semakin dikenal luas di tengah masyarakat.''

Sebagai Walikota di Jakarta Pusat, ia pun berkewajiban untuk terus mendorong berkembangnya kuliner Betawi. Berhubung saat ini yang amat populer adalah nasi uduk, maka setiap kali HUT Kota Jakarta, tak lupa tumpeng perayaan Jakarta pun terbuat dari nasi uduk. "Setiap ada acara di Balai Kota, mesti ada nasi uduk yang sudah dikemas. Rata-rata tamu, termasuk para Duta Besar, bersantap nasi uduk.''

Bicara soal nasi uduk, bisakah Sylvi memasaknya sendiri? "It's very easy. Bisa dimasak dengan rice cooker atau sejenisnya. Tinggal masukan beras, santan, daun salam, pandan, kayu manis, garam, irisan bawang merah. Selesai.''

Sore, sebelum meluncur ke Pecenongan, Sylvi lebih dulu berburu kuliner Indonesia ke Resto Bunga Rampai di kawasan Menteng. Ia kerap mengajak tamu-tamu dinas terhormatnya ke situ. "Bila tamu saya ingin santapan tradisional, saya bawa ke sini. Saya bukan humas resto itu, sekadar mengapresiasi karena restoran ini melestarikan hidangan tradisional Indonesia dengan sajian dan kemasan yang menarik. Tempatnya juga apik dan nyaman," ujar Sylvi yang menjadikan Nasi Ulam dan minuman Putri Sejati sebagai favoritnya.

Anehnya, kendati hobi makan, tubuh Sylvi tetap langsing. Apa rahasianya? ''Saya rajin puasa Senin dan Kamis. Itu saat perut kita istirahat. Istilahnya, detoksifikasi. Saya juga rajin olahraga. Berenang dan hampir setiap hari jalan di Taman Suropati bersama Ibu Tati Fauzi Bowo. Dan akhir-akhir ini bersepeda bersama suami atau anak ke Galur, Kemayoran.''

Rini Sulistyati