Bosan dengan situasi restoran yang biasa-biasa saja? Jangan khawatir, tiga restoran ini menyuguhkan pengalaman berbeda. Tak hanya pengalaman mencicipi makanannya, tapi juga menikmati suasana tematis yang sungguh unik.
Buku yang ada bukan hanya berfungsi sebagai pemanis ruangan atau aksesori saja. Buku-buku itu benar-benar tergolong eksklusif karena berusia tua dan berasal dari berbagai negara. Bahkan ada salah satu buku yang dicetak tahun 1800. Berbagai jenis buku dari berbagai bidang keilmuan pun bisa dipinjam untuk menjadi teman makan dan referensi keilmuan pelanggan. "Tapi enggak boleh dibawa pulang," tukas Khusyi, General Manager Bibliotheque.
"Founder Bibliotheque adalah Ny. Lily. Kebetulan Ny. Lily adalah kolektor buku. Dari situ pula beliau mendapat inspirasi untuk membuka restoran ini pada November 2009," ungkap Khusyi. Beroperasi dari pukul 12.00 - 02.00 WIB pada hari biasa dan 12.00 - 04.00 WIB di akhir pekan, Bibliotheque tak hanya menyajikan suasana, makanan dan minuman. Tapi juga hiburan, termasuk Disc Jockey (DJ) handal dari seluruh dunia. Agar berbeda dengan restoran lain, "Kami menyajikan makanan Prancis dan Libanon dengan kualitas lebih. Mengapa kami tambahkan menu makanan Libanon? Karena setelah kami lihat, ternyata orang Prancis itu menyukai makanan Timur Tengah dan cenderung berasal dari Libanon."
"Alasan lainnya, masakan Libanon jarang ditemukan di Jakarta, sehingga kami mencoba mengangkatnya. Makanan Libanon itu enggak kalah dengan makanan asal negara lain. Lebih kaya. Dalam satu masakan saja bisa belasan rempah yang digunakan sehingga kaya akan rasa," bebernya.
Langkah yang diambil ternyata tidak salah. Menu restoran semi fine dinning ini seperti Mezze, Falafel, Grilled Chop, Duck Leg Confit dan Roasted Lamb Shank pun lantas menjadi favorit pelanggan.
Untuk menemani menu tadi, di tempat ini Anda juga bisa menemukan wine dengan kualitas terbaik, mulai dari harga Rp 350 ribu sampai Rp 120 juta. Wow!
EDWIN YUSMAN F.