David Gurnani Kapok Obesitas!

By nova.id, Rabu, 7 April 2010 | 17:29 WIB
David Gurnani Kapok Obesitas! (nova.id)

Bila hendak memulai berdiet, harus ada teman, saudara, atau orangtua yang mendukung. Jadi, apabila di tengah jalan hendak menyerah, ada yang mengingatkan dan memberi semangat agar bangkit lagi. Ini pengalamanku di Malaysia. Mungkin kalau tidak ada teman satu tim dan trainer, aku sudah menyerah. Bila menyerah di tengah jalan, dan akan memulai lagi, pasti berat.

Oya, ada yang tertarik ikut TBLA tahun mendatang? Saranku, yang pertama harus menguasai bahasa Inggris. Sebab seluruh komunikasi dilakukan dalam bahasa Inggris. Keterampilan berbahasa Inggris amat penting agar tak terjadi salah komunikasi.

Akhiri Masa Lajang

Programku selanjutnya adalah tetap melakukan olah raga untuk membentuk otot agar kulitku padat kembali. Sebab kulit otomatis jadi kendur setelah dari gemuk ke kurus. Aku juga harus terus berolah raga secara rutin.

sekarang, tidak olah raga sehari saja rasanya tidak enak. Gaya hidupku sudah berbeda. Aku menuju ke gaya hidup yang sehat, dengan pola makan yang benar. Selain fitness, kini aku bisa olah raga tenis.

David Gurnani Kapok Obesitas! (nova.id)

"Aku bersama empat finalis TBLA dan dua pendamping (kanan & Kiri) . Foto: Dok Perfect "

Sesuai saran teman-teman, aku akan menaikan bobot tubuhku dengan cara yang benar hingga mencapai 83 kg agar ideal untuk tinggi badanku, 183 cm.

Kabar menggembirakan lainnya adalah, aku baru saja melakukan cek darah, urine dan lainnya. Hasilnya, kondisi tubuhku dalam kondisi baik.

Lalu, untuk apa hadiah uang yang aku terima? Rencananya untuk membeli rumah. Sebab rencanaku, akhir tahun ini aku akan menikah dengan Levin. Dialah gadis yang sudah terbukti menerima kondisiku apa adanya. Sebenarnya, saat bertemu Levin saat sekolah di India, kami belum saling jatuh hati. Setelah bertemu kembali dan intens berkomunikasi, kami sepakat membina hubungan. Levin kini berbisnis gorden.

Bulan April ini aku juga berencana akan kembali bekerja dan meneruskan kehidupanku seperti sedia kala. Tetapi, tidak termasuk makan masakan khas India seperti kari, lho, ya. Perutku sudah tidak bisa menerima lagi. TAMAT.

RINI SULISTYATI

foto-foto: dok. PRfect