Salah paham antara suami-istri adalah hal biasa. Tetapi pasangan Adi Purwo Cahyono - Riska Metasari ini benar-benar keterlaluan. Karena cemburu, sang suami tega menganiaya dengan duduk di atas perut istri yang sedang hamil empat bulan.
Kini perkara penganiayaan yang tidak lazim ini sedang diproses secara serius oleh polisi. Sementara, Adi Purwo terus menyebarkan isu bahwa istrinya hamil dengan orang lain.Karena tidak terima atas tuduhan perselingkuhan oleh suaminya, Rista Metasari, 23, warga Desa Kecamatan Suboh, nekat menggelar sumpah pocong, Jumat, (8/1).
Sayangnya, sumpah pocong yang digelar di Masijd At Taqwa itu tidak dihadiri Adi Purwo Cahyono yang menuduh anak yang dilahirkan istrinya itu hasil perselingkuhan. Meski tidak dihadiri suaminya, acara sumpah pocong yang dipimpin Kiai Ahmad Subaweh Sadeli, pengasuh Pondok Pesantren Nurul Wafa, Desa Demung Besuki ini, tetap dilaksanakan sesuai rencana.
"Memang saya yang minta disumpah pocong ini, karena suaminya tidak mengakui anaknya serta tidak mengakui penganiayaan yang dilakukan terhadap dirinya," tutur Rista Metasari kepada Surya sebelum acara sumpah pocong dimulai.
Pada saat tubuhnya ditutupi kain kafan, wanita yang menjadi bidan di Desa Seliwung, Kecamatan Panji ini, dengan lantang mengucapkan sumpahnya.
"Saya dan keluarga tidak terima atas tuduhan perselingkuhan itu. Padahal, janin yang dikandung hingga lahir dan meninggal itu hasil hubungan dengan suaminya dan bukan hasil hubungan dengan orang lain," kata Riska.
Dikatakan, setelah perkawinannya, hubungan antara dirinya dengan suaminya mulai tidak harmonis. Bahkan, ketika mengandung empat bulan, dengan sengaja suaminya melakukan penganiayaan berat dengan menduduki perutnya, yang menyebabkan bayinya lahir tidak sehat dan meninggal dunia.