Uang yang dibutuhkan itu sebesar Rp 600.000. Ulang tahun Fajar ke-25 jatuh pada 27 November mendatang atau tepat di Hari Raya Idul Adha. Namun, rencana meminjam uang dari Tya malah berubah menjadi tindakan pembunuhan.
Ditemui di Mapolrestro Jakarta Barat, Rabu (18/11) siang, Fajar mengaku menyesal atas perbuatannya. Dia mengatakan, siap menjalani hukuman apa pun yang diputuskan dalam persidangan, termasuk hukuman mati. "Insya Allah saya siap menjalani hukuman itu (mati--Red)," ucapnya.
Pemuda gemulai asal Kalimantan Selatan ini mengaku menyesal telah menghabisi Tya, sapaan akrab Setyanti. "Saya sangat menyesal telah melakukan itu. Saya sangat meminta maaf kepada keluarga Tya. Itu semua di luar rencana saya," kata Fajar.
Dia mengungkapkan, selama menjadi buron polisi, sempat ingin menyerahkan diri. Apalagi, salah satu kakak kandungnya mendesaknya kembali ke Jakarta untuk menyerahkan diri ke polisi. "Orangtua saya belum tahu bahwa saya terlibat kasus pembunuhan ini. Cuma satu kakak kandung saya," tutur anak keempat dari lima bersaudara ini.
"Awalnya saya berniat untuk menceritakan kepada orangtua saya mengenai peristiwa ini. Tapi saya tidak tega. Saya kemudian memutuskan untuk diam," tambah Fajar. Setelah menemui orangtuanya, Fajar kemudian mendatangi sebuah rumah di Jalan Skip III, Banjarmasin, yang dijadikan tempat tinggal beberapa gay.
Di tempat itu lah Fajar belajar menjadi penata rias sampai akhirnya muncul cita-cita menjadi hair stylish. Lulusan sebuah SMK Pariwisata di Banjarmasin dua tahun lalu itu kemudian ke Jakarta untuk menjadi penata rias. .
Pertama kali Fajar bekerja di Makarizo Ivonne Salon. Beberapa kali dia pindah kerja sampai akhirnya kembali ke salon yang berada di Sawahbesar, Jakarta Pusat, itu. Di sana, Fajar berkenalan dengan Tya, dan sempat meriasnya.
Pembunuhan yang dilakukan Fajar bermula ketika dirinya mendatangi tempat tinggal Tya di Apartemen Mediterania Garden 2, Tanjungduren, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Senin (9/11) pagi. Di tempat itu, Fajar diminta untuk merias Tya. Karena Tya membatalkan janjinya, Fajar lalu menyampaikan niatnya pinjam uang untuk biaya pulang kampung. Namun permintaannya itu ditolak sehingga terjadi percekcokan dan berujung pada pembunuhan. Toto Sunandar/wartakota