Kiat Sukses Dian Yudhistira Kelola Restoran

By nova.id, Selasa, 20 April 2010 | 19:38 WIB
Kiat Sukses Dian Yudhistira Kelola Restoran (nova.id)

Kiat Sukses Dian Yudhistira Kelola Restoran (nova.id)
Kiat Sukses Dian Yudhistira Kelola Restoran (nova.id)
Kiat Sukses Dian Yudhistira Kelola Restoran (nova.id)

"Oenpao di berbagai tempat. Didominasi warna merah, hitam, putih, dan bata (Foto: Nove) "

Bukan Soal Uang

Ceritanya, di kios BSD ini ada yang meniru dengan nama sama, dijual tak jauh dari sini dan memakai warna merah. Bagiku, itu jalan mereka, terserah maunya apa. Tapi jangan salah, merek Oenpao sudah dipatenkan, lho!

Sekali waktu, orang itu membeli makanan dariku. Ketika aku tanya tujuannya, tentu saja dia enggak mau cerita. Eh, tiba-tiba sebulan kemudian dia buka di pasar BSD ini. Aku tidak sakit hati melihat hal itu. Benar saja, restoran itu hanya berjalan setahun, lalu tutup. Aku sendiri enggak tahu kenapa.

Aku ingin berbagi tips bagi yang akan memulai bisnis. Kebanyakan orang ingin berbisnis karena melihat orang lain sukses menjual sesuatu, padahal ia sendiri tak ada kemampuan dan tidak mengerti apa yang harus dilakukan. Ada juga yang punya uang tapi tak tahu mau bikin apa. Ingat, uang bukan segalanya. Yang penting konsep dan perencanaannya.

Sebaliknya, jangan juga hanya mengeluh enggak ada modal. Jadinya malah mengkhayal. Yang tidak kalah penting, kerja keras dan berusaha menjadi yang terbaik mesti dilakukan. Kalau sesekali terbentur masalah, harus cepat bangkit kembali. Yang tak boleh dilakukan adalah mengakali orang dan menipu.

Keuntungan yang diterima dari usaha ini, aku gunakan untuk investasi seperti pengembangan pabrik makanan. Aku menyewa sebuah rumah yang direnovasi dan dibuat seperti pabrik.

Namun demikian, kehidupan pribadi kami tak banyak yang berubah. Kondisiku dulu dan sekarang pun sama saja, enggak ada yang berubah. Anakku enggak punya mobil sendiri. Tapi aku menekankan pentingnya pendidikan ke mereka.

Sejak awal aku melihat Oenpao harus dikelola secara profesional. Jika nanti sewaktu-waktu anakku mau mengambil alih Oenpao, kami tidak akan keberatan, selama dia menunjukkan sikap profesionalnya yang baik. Tapi tak ada kewajiban bagi mereka untuk melanjutkan bisnis ini, kok. Meski memang Oenpao sengaja aku buat untuk anak-anak juga.

Kalau boleh jujur, 5 tahun terakhir ini kami enggak pernah berlibur. Tapi sebagai Ayah, aku bahagia, karena setiap hari bisa ketemu anak-anak, malah bisa mengantarkan mereka ke sekolah dari TK sampai SMA. Bagiku itulah kemewahan yang membahagiakan. Jika orang tua lain hanya bisa ketemu setelah jam 17.00, aku masih bisa setiap saat.

Tentu saja sebagai orang tua, kami tidak sempurna, namun kebersamaan yang kami lewati sangat lah indah. Mudah-mudahan Oenpao bisa membuat kehidupan anak-anak lebih baik hingga bisa mengejar cita-citanya dengan lebih tenang. Mereka adalah sosok anak-anak yang tidak pernah menuntut. Kalau ditanya mau hadiah Natal apa, mereka jawab tak tahu. Mungkin karena semuanya sudah ada, ya. Tapi bukan berarti semua permintaan mereka kami penuhi. Jika mereka minta kapal terbang ya enggak bisalah aku kasih. Ha ha ha.

TAMAT

NOVERITA K. WALDAN

Foto-foto: Nove, dok. Oenpao.