Serunya Komunitas Si Extra Large (1)

By nova.id, Jumat, 5 Maret 2010 | 17:03 WIB
Serunya Komunitas Si Extra Large 1 (nova.id)

Serunya Komunitas Si Extra Large 1 (nova.id)
Serunya Komunitas Si Extra Large 1 (nova.id)

"Pria-pria Xtra-L. "Yang kurus juga bisa ikut, lho," tutur Dodik (ketiga dari kiri) Foto: Eng Naftali/Nova) "

Ketika bergabung dengan sesama rekan bertubuh jumbo, banyak hal yang bisa dilakukan. "Yang paling sering, sih, pasti wisata kuliner ke tempat-tempat yang unik. Kami juga suka bertukar informasi, soal beli baju di mana, bisnis apa yang sedang tren, ya ngomongin apa saja lah. Yang penting kebersamaan," tutur Doddy Taufik (28).

Di komunitas Xtra-L ini setiap orang memiliki panggilan uniknya masing-masing. Dengan syarat, tidak ada yang merasa sakit hati dengan julukan yang ditujukan ke mereka. Kenapa harus sakit hati? "Kami kasih julukan yang cukup seram. Ada yang dipanggil badak, kingkong, gorilla. Intinya, kami seperti keluarga besar Madagascar (film animasi Madagascar yang bercerita tentang hewan-hewan penghuni kebun binatang, Red.). Ha ha ha.

"Kami enggak sakit hati dibilang seperti badak, karena memang seperti itu adanya. Kalau omongon atau sentilan semacam itu sih, sudah jadi makanan sehari-hari. Sudah biasa," imbuh Dodik Hamster (26).

Topik soal fashion pun menjadi salah satu yang paling digemari ketika berkumpul bersama. Biasanya, beberapa orang yang memang lebih stylish, sering membagikan pengetahuan mereka kepada rekan yang lain. Toh, bagaimana pun juga, masalahan berbusana adalah permasalahan yang kerap menimpa para pria dan wanita bertubuh XL. "Kadang malah kami suka menggelar make-over," tambah Dodik.

Yang Kurus Pun AdaMeski jelas-jelas komunitas Xtra-L beranggotakan pria dan wanita bertubuh jumbo, namun komunitas ini tak menutup diri bagi pemilik tubuh lainnya. Beberapa anggotanya justru bertubuh normal dan tidak gemuk sama sekali.

Eric Fnu (28) misalnya, yang bertubuh sangat proporsional, memutuskan untuk bergabung di komunitas ini. "Terus terang, alasan saya adalah untuk bersosialisasi. Dan saya tidak menyesal. Di sini saya lebih nyaman, lebih senang. Mereka, teman-teman yang bertubuh XL, justru punya energi yang lebih membangun," tutur Eric.

Hal yang sama pun dialami Muhamad Ilham (22), mahasiswa yang tertarik bergabung dengan komunitas Xtra-L Indonesia. "Saya terpesona dengan mereka sejak menonton Kick Andy. Banyak orang memandang mereka dengan sebelah mata, padahal mereka yang bertubuh besar juga punya kelebihan lain. Banyak potensi di komunitas ini," tambahnya.