"Grace Simon (Foto: Gandhi) "
Grace yang kini lebih banyak tinggal di Bali untuk mengelola yayasan panti asuhan anak yatim dan kurang mampu tersebut bercerita, selama ini dia memiliki dua kartu ATM. Satu kartu untuk tabungan dan lainnya untuk giro. "Keduanya saya gunakan untuk lalu-lintas keuangan panti asuhan. Termasuk menerima kiriman dari donatur," ujar ibu dua anak ini.
Pertengahan Januari, lanjutnya, saat berada di Surabaya, ia sempat melihat saldo di ATM gironya masih tersisa sekitar Rp 23 juta. Tanggal 18 Januari pagi, Grace pergi ke ATM untuk mentransfer sejumlah dana untuk biaya anak-anak panti asuhan yang harus membayar uang ujian di sekolah mereka. "Anehnya, transfer gagal terus. Saya jadi kaget karena ternyata setelah saya cek, saldonya memang tinggal Rp 8 juta." Sampai di situ, Grace masih belum paham apa yang terjadi. "Saya sempat berpikir, jangan-jangan saya sendiri yang lupa sudah memakainya."
Sore hari, ketika petugas dari BCA Jakarta meneleponnya, barulah Grace sadar apa yang terjadi. "Petugas itu minta saya segera mengganti nomor PIN ATM. Yang bikin saya curiga, petugas itu bicara dengan nada memerintah dan terkesan panik. Ya, saya bingung, kok, tiba-tiba disuruh ganti PIN dan caranya agak kasar," ujar Grace yang langsung bergegas ke ATM di kawasan Klungkung untuk mengganti PIN.
Lemas & Gemetar