Guru Jerumuskan Muridnya ke Lembah Prostitusi

By nova.id, Selasa, 15 Desember 2009 | 06:53 WIB
Guru Jerumuskan Muridnya ke Lembah Prostitusi (nova.id)

Seorang guru seharusnya menjadi sosok yang bisa ditiru dan dihormati. Namun tidak demikian dengan Zhao Qingmei. Perempuan yang mengajar di sebuah sekolah menengah di Provinsi Guizhou, justru menjerumuskan murid-muridnya sendiri. Ia menjual 22 siswinya ke dalam jaringan prostitusi.

Siswa-siswa tersebut berasal dari sekolah dasar, sekolah menengah dan seorang perempuan dari Weining County. Beberapa di antaranya berusia enam tahun. Mereka dipaksa menjadi pelacur antara bulan Maret dan Juni 2006.

Zhao dan beberapa guru lainnya, termasuk di antaranya suami Zhao, Chi Yao, membawa 22 siswi tersebut ke sebuah hotel di kawasan Nayong County dan kota Liupanshui. Dilaporkan harian Guizhou Daily, Senin (14/12), anak-anak itu dibujuk untuk menggarap lahan pertanian maupun berlibur.

Zhao juga membantu suaminya memperkosa seorang anak yang dipaksanya menjadi pekerja seks komersial.

Untunglah perbuatan Zhao cepat terendus pihak berwajib. Ia dan enam pelaku lainnya ditangkap dan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Pengadilan Tinggi Bijie di Guizhou menjatuhkan hukuman mati untuk Zhao bulan Desember 2007. Zhao yang mencoba mencari banding, ditolak Pengadilan Tinggi Masyarakat. Hukuman mati tetap harus dijalani Zhao.

Eksekusi atas diri Zhao, telah dilakukan beberapa waktu lalu oleh Pengadilan Tinggi Guizhou. Sementara itu, suami Zhao, Chi, dan terdakwa lainnya juga dijatuhi hukuman mulai penjara seumur hidup hingga hukuman mati. Zhao dan kawan-kawan mendapatkan uang sebesar 32.350 yuan (Rp 44,8 juta) dari praktek prostitusi yang mereka jalankan.

Hukuman mati merupakan hal yang paling sering dilakukan di China. Tahun lalu, lebih dari 1700 orang telah menjalani hukuman mati di negara tersebut.

Berdasarkan data dari Amnesti Internasional, angka itu termasuk 2.400 orang yang telah menjalani hukuman mati di seluruh dunia. China sendiri tidak pernah mengeluarkan data resmi dan lengkap mengenai jumlah pelaku kejahatan yang telah dihukum mati. Beberapa kelompok hak asasi manusia meyakini, jumlah mereka yang dihukum mati di China, lebih besar daripada data yang telah terungkap.

shd/tis/surya