Sepi, Factory Outlet Tinggal Kenangan?

By nova.id, Minggu, 27 September 2009 | 01:28 WIB
Sepi Factory Outlet Tinggal Kenangan (nova.id)

Sepi Factory Outlet Tinggal Kenangan (nova.id)

"Salah satu factory outlet (Foto: Ist) "

Jumlah factory outlet (FO) di Jakarta makin berkurang. Sebab, FO harus bersaing dengan distributor outlet (distro). Distro hadir dengan menampilkan pakaian yang lebih spesifik dibandingkan FO yang menawarkan beraneka model pakaian. Selain itu, distro tidak memerlukan lahan yang luas seperti FO.

Sekadar contoh, sebuah FO di kawasan Senayan pengunjungnya makin lama makin sepi. Bahkan sebuah FO di Jalan Wolter Monginsidi, Jakarta Selatan, yang sebelumnya ramai dikunjungi, sejak dua tahun lalu tutup dan menjelma menjadi rumah makan. Demikian pula FO di Jalan Diponegoro mengalami kebangkrutan dan bangunannya kini difungsikan sebagai kantor. Padahal, lokasi FO ini strategis dan mudah terjangkau.

Meski demikian, beberapa FO tetap bertahan dan menerapkan berbagai inovasi promosi meski harus bersaing dengan pusat perbelanjaan yang gencar menawarkan diskon menjelang Lebaran.

FO Nyata di Jalan Suryopranoto, Jakarta Pusat, misalnya, memasang spanduk besar bertuliskan Sale. Beraneka model pakaian ditawarkan di tempat ini.

"Merek di sini cukup banyak sehingga konsumen mudah memilih. Tidak hanya celana jins, baju dan jas juga bisa dicari di sini. Harga juga cukup terjangkau," ujar salah seorang karyawan FO Nyata pekan lalu.

Di FO ini, harga celana jins dari berbagai merek berkisar Rp 100.000, kemeja hanya Rp 15.000, dan jas Rp 40.000.

Di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, sejak dua tahun lalu banyak bermunculan distro baru yang menawarkan beraneka model pakaian.

"Saat ini transkasi di distro cukup lumayan, karena segmentasinya bisa ke siapa saja, meskipun tetap didominasi remaja. Harga-harga di sini tidak jauh berbeda dengan di FO," ujar Resti, karyawati distro di kawasan Tebet.

Salah seorang pengelola FO mengaku bahwa bisnis FO tidak sebagus beberapa tahun lalu. "Saat ini keberadaan FO semakin surut. Apalagi sekarang pakaian dari China dengan mudah masuk ke Indonesia. Bahkan pakaian asal China tidak hanya ada di Manggadua atau Tanahabang, tetapi juga sudah masuk ke toko-toko pakaian di berbagai tempat," ujarnya.

Al Sunu Dirgantoro/wartakota