Agnes Monica Totalitas Mendidik Murid

By nova.id, Sabtu, 11 Januari 2014 | 02:58 WIB
Agnes Monica Totalitas Mendidik Murid (nova.id)

Agnes Monica Totalitas Mendidik Murid (nova.id)

"Foto: Agus Dwianto / NOVA "

Akhir Desember lalu, Agnes Monica telah memilih sejumlah "murid" berbakat di bidang tarik suara yang akan ia gembleng untuk menjadi penerusnya. Ia pun mengaku akan menciptakan mereka menjadi entertainer Tanah Air di masa depan.

Sejak sore para remaja, orang tua, dan anak-anak sudah mulai berdatangan ke Ancol Beach City. Tujuan mereka tak lain adalah Ancol Mall, Minggu (22/12), tempat Nez Academy menggelar babak grand final yang disiarkan secara langsung oleh Net TV.

Para  fans penyanyi yang memiliki nama panggung Agnez Mo yang menamakan diri NezIndaClub (NIC), serta pendukung tiap Student (panggilan finalis Nez Academy) berbaur tak sabar untuk menyaksikan penampilan terakhir Top 4 Student- Class of 2013, yakni Barsena Bestandhi, Fredy, Keke Adiba, dan Malvin Saputra.

Nez Academy dibuka oleh sang empunya acara. Agnes hadir dalam balutan busana warna silver dan celana panjang hitam. Kehadirannya disambut riuh oleh para fans-nya. Maklum saja, Agnes adalah Kepala Sekolah Nez Academy dan "ruh" dari acara yang tayang tiap Minggu malam itu.

Malam itu, Agnez adalah bintangnya. Ia seolah ingin menunjukkan bahwa tak sia-sia selama ini telah mempertaruhkan namanya dalam program asuhannya. Penilaian yang dilakukan Agnes yang ditemani Ari Lasso, Dimas Djayadiningrat, dan hasil polling melalui social media seperti Twitter dan Google+ akhirnya memilih Barsena Bestandhi sebagai juara 1, Fredy juara 2 , Malvin juara 3, dan Keke Adiba sebagai juara harapan.

Di malam grand final  pekan lalu itu, tata panggung dibuat mewah dan megah. Terlihat dari set cahaya, audio, serta properti panggung yang berbeda dari panggung Final Exam sebelumnya.

Konsep Sekolah

Agnes mengaku cukup puas dengan terselenggaranya grand final Nez Academy malam itu. Maklum saja, ia memang terlibat sejak awal dalam program pencarian bakat ini. Sejak sore, terlihat raut wajah Agnes menyiratkan optimisme dan rasa bangga.

Hingga akhirnya kata-kata bangga itu pun terucap dari mulutnya. Baginya, Nez Academy adalah produksi Indonesia yang tak kalah dengan ajang pencarian bakat sejenis yang diadopsi dari luar negeri. "Saat saya dapat tawaran, mereka bilang ingin membuat semacam talent scout. Saya lalu sampaikan konsep saya, seperti sekolah. Makanya pakai nama academy dan mereka yang lolos dan masuk karantina disebut Student. Saya yang buat coaching dan kurikulumnya, agar mereka tahu inner image-nya seperti apa."

Menurut Agnes yang belum lama ini bekerja sama dengan musisi asal Amerika Serikat, Timbaland, "Saya bisa seperti sekarang ini bukan diatur oleh manajemen, terutama soal mengatur schedule. Tapi saya memiliki rasa tanggung jawab melatih kemandirian untuk terus belajar. Ini harus lahir dari diri sendiri. Jadi, keinginan para Student untuk terus belajar harus lebih besar dari keinginan mereka untuk ngetop. Itu yang saya tekankan kepada para Student," tutur Agnes penuh semangat.

Selanjutnya, artis multitalenta ini pun ikut meramu "mata pelajaran" di Nez Academy- Class of 2013 dan melakukan pencarian Student dengan cara audisi video melalui YouTube, yang dibuka pada Agustus 2013 lalu. Agnez sendirilah yang melakukan seleksi dan memilih sebanyak 22 Students. Mereka yang lolos kemudian dikarantina untuk mendapatkan training khusus dari Agnes, dengan beberapa coach yang dipilih sendiri pula oleh Agnes.

Para coach itu adalah Indra Azis, Bertha, Reza Muhammad, Bung Octav, Heintje, Daniel Mananta, Chitra Subiyakto, Candil, dan Didi Petet. Training yang berhubungan dengan dunia entertainment yang diberikan antara lain strength and conditioning, vocal, dance, public speaking, fashion, music arrangement, serta acting class. Para Student mendapat sejumlah tugas yang akan menentukan apakah ia sanggup bertahan atau tidak selama mereka di karantina, dengan sistem eliminasi yang disebut Drop Out.