Diungkapkan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, polisi masih menelusuri penembak pemuda yang tercatat sebagai warga Pondok Ungu Permai, Kaliabang Tengah, Bekasi Utara.
Sebagaimana sempat diberitakan, di malam penghujung 2013 tersebut, Fadli bersama Zulfikar (23) berboncengan sepeda motor melintasi kawasan Galur, Jakarta Utara. Setelah sempat kebut-kebutan beradu cepat dengan pemotor lain, Fadli ditembak oleh seseorang tak dikenal.
"Ya. Kejadian penembakan berawal dari 2 sepeda motor yang masing-masing dikendarai 2 penumpang. Sejak dari Pedongkelan kedua sepeda motor berjalan beriringan dan sempat terlibat saling ejek," ungkapnya kepada wartawan di Mapolda, Rabu (2/1).
Saat tiba di Kemayoran, mereka sempat akan berpisah namun ada sekelompok pengemudi meng-klakson sepeda motor. Akhirnya, mereka kembali beradu cepat. Dalam kecepatan tersebut mereka sempat adu bodi dan bersenggolan. Saat tiba di bawah flyover Galur, mereka sempat terhenti dan beradu mulut hingga salah satu orang yang dibonceng turun mendatangi Fadli yang tengah menyetir.
"Pelaku terpancing emosi karena cekcok sehingga menembak korban," ujar Rikwanto menjelaskan situasi malam naas tersebut.
Setelah penembakan, pelaku langsung kabur namun rekan korban sempat mencatat nomor polisi sepeda motor yang digunakan pelaku.
"Ya. Ada nomor polisi yang dicatat, saat ini masih diteliti. Ada sekitar 131 kombinasi yang sedang dicari dan coba ditemukan," ujar Rikwanto lagi.
Selain nomor polisi dan profil pelaku, penyidik juga tengah menunggu hasil laboratorium forensik yang meneliti proyektil tertinggal.
Fadli sendiri yang langsung dilarikan ke rumah sakit saat ini sudah membaik dari perawatan.
Saat disinggung apakah korban adalah kelompok genk motor, Rikwanto menepis hal tersebut.
"Korban bukan kelompok seperti itu. Ini situasional. Mereka saling emosi sehingga pada akhirnya pengendara ada yang menembak," ujarnya lagi.