Garis Tangan Jokowi Ramai Dibicarakan

By nova.id, Sabtu, 27 Juli 2013 | 02:02 WIB
Garis Tangan Jokowi Ramai Dibicarakan (nova.id)

Garis Tangan Jokowi Ramai Dibicarakan (nova.id)

"Jokowi dan istri (Foto: Wantek) "

Garis tangan Joko Widodo alias Jokowi kini ramai dibicarakan. Jokowi sendiri tidak percaya dengan guratan pada telapak tangan yang diprediksi akan membawanya menuju kursi Presiden RI.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD secara terang menyebut Jokowi memenuhi semua syarat menjadi presiden lantaran bersih, lugu, apa adanya, tidak ada kepura-puraan.

Perihal garis tangan Jokowi ini pertamakali dilontarkan oleh Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama atau Ahok yang mengatakan, bila sudah garis tangannya Jokowi menjadi Presiden, maka tidak akan terbendung.

Namun Jokowi tidak percaya dengan garis tangan. "Jangan percaya sama garis tangan. Percaya itu ya dengan takdir Tuhan," ujar Jokowi di Jakarta, Jumat (26/7).

Dengan santai, Jokowi meminta wartawan untuk memeriksa garis tangannya. "Lihat tangan saya, sama saja kan? Ndak ada bedanya juga sama kalian," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan, ia akan menjawab sama jika ditanya tentang kemungkinannya menjadi capres.

"Saya enggak mikir. Saya ingin fokus menangani bertumpuk-tumpuk permasalahan Ibu Kota daripada terus memikirkan isu-isu beredar yang belum pasti kebenarannya. Saya enggak mikir (soal capres). Saya mau mikirnya pekerjaan saya saja," tegas Jokowi.

Ditanya adanya tim internal PDI Perjuangan yang bertugas menjadi tim sukses Jokowi sebagai Capres 2014, Jokowi juga membantah. "Tim apa? Ya, tanyanya di PDI-P lah," kata Jokowi sambil mengeleng-gelengkan kepala.

Ahok yang ditemui terpisah mengatakan, nasib seseorang menjadi presiden ditentukan oleh Tuhan. Oleh karena itu, ia meminta stop pembicaraan garis tangan karena mengarah ke sirik atau fitnah.

"Maksud saya itu, kalau orang sudah ditentuin Tuhan mau jadi presiden. Kamu nggak usah usaha apa pun bakal tetap jadi presiden. Itu juga nggak bisa dicegah," tegas Ahok.

Ahok heran dengan aksi-aksi menebar fitnah terhadap Jokowi yang disebut-sebut terus melakukan pencitraan untuk maju sebagai capres.

Terpisah, Mahfud MD menganggap Jokowi tidak lebih baik dari dirinya. Apalagi, Jokowi tidak tertarik menjadi capres. "Kalau Jokowi yah seimbang lah," ujar Mahfud.

Meski demikian, Mahfud setuju jika Jokowi benar-benar menjadi Presiden Indonesia. Menurutnya, Jokowi memiliki syarat untuk menjadi presiden. "Dia memenuhi semua syarat menjadi presiden. Terutama bersih, lugu, apa adanya, tidak ada kepura-puraan. Indonesia perlu pemimpin seperti dia. Soal gagah atau tidak gagah soal nanti," ujar Mahfud.

Mahfud yakin rakyat Indonesia mendambakan Jokowi, menjadi presiden. Hanya saja, belum tentu PDI Perjuangan mencalonkan atau merestui Jokowi. "Persoalannya acceptability di politikus PDI P, dia masuk atau tidak. Itu masalah lain, bukan urusan rakyat," terang Mahfud.

Walau menyematkan puja-puji untuk Jokowi, Mahfud menegaskan belum memutuskan apakah mendukung Jokowi atau tidak. Mahfud hanya mengatakan jika Jokowi memenuhi syarat menjadi presiden.

"Visi nggak usah ditanyakanlah, yang penting track recordnya (jejak rekam). Nah, Jokowi salah satu yang track recordnya bagus," tandasnya.

Tribunnews