Semakin lama, makin sulit untuk bisa bersama anak seharian penuh. Penelitian menunjukkan, kualitas waktu bersama anak lebih penting ketimbang kuantitas (rutin) bersamanya. Jika orangtua mampu berinteraksi dengan anak secara lebih personal dan dalam suasana yang hangat, inilah yang disebut dengan waktu yang berkualitas. Bagaimana ini bisa dilakukan?
Pertama, bicaralah dengan anak ketika sedang menyetir/mengantarkan anak ke sekolah.
Kedua, sertakan anak dalam aktivitas orang dewasa, seperti, berbelanja, memasak, dan beres-beres rumah. Selama orangtua dapat membuat anak merasa penting (ungkapkan jika anak sudah sangat membantu) dan berharga, ini dapat disebut sebagai waktu berkualitas.
Ketiga, buat makan malam menyenangkan dan tak tergesa-gesa. Matikan televisi sehingga hanya ada pembicaraan di meja makan. Ini akan membuat orangtua terkoneksi dengan anak.
Keempat, gunakan 30 menit sebelum tidur untuk berdiskusi tentang event di sekolah anak. Akhiri dengan ritual waktu tidur, misal, membacakan dongeng, mematikan lampu, menyelimutinya, berdoa, maupun mencium kening anak.
Kelima, sebuah kesalahan yang kerap dilakukan orangtua menganggap tidur bersama merupakan waktu berkualitas. Justru ini tidak baik. Jika anak tidur di tempat tidur orangtua, ini merupakan waktu yang netral. Namun ketika anak terbangun dan menangis, ini akan menjadi sangat menjengkelkan. Jika Anda ingin membuat waktu berkualitas ekstra dengan anak, sisihkan beberapa hari (atau setengah hari) khusus, misalnya, pada akhir pekan untuk menjelajahi tempat-tempat baru.
Laili/ dari berbagai sumber