Stroke: Gejala dan Pengujian

By nova.id, Minggu, 13 Januari 2013 | 06:45 WIB
Stroke Gejala dan Pengujian (nova.id)

Stroke Gejala dan Pengujian (nova.id)

"Ilustrasi "

Stroke merupakan keadaan darurat medis dan penyebab utama kematian di Amerika Serikat. Stroke adalah kondisi dimana pembuluh darah di otak pecah atau terjadi penyumbatan sehingga menyebabkan  kecacatan serius. Tanpa pengobatan, stroke yang lambat ditangani dapat menyebabkan sel-sel di otak dengan cepat mati, inilah penyebab utama  kecacatan serius hingga kematian.

Kendati demikian, stroke dapat dikenali dari gejala yang ditunjukkan. Kenali gejala stroke sebelum  diderita orang tercinta agar Anda dapat mencari pertolongan medis tanpa penundaan yang dapat berakibat fatal.

Gejala Stoke

Tanda-tanda stroke diantaranya termasuk:

·  mati rasa atau kelemahan tubuh mendadak,  terutama pada satu sisi tubuh.

·  perubahan visi mendadak pada satu maupun kedua mata, atau disertai kesulitan menelan.

·  sakit kepala berat mendadak, tanpa penyebab yang  diketahui.

·  pusing, dan mengalami masalah berjalan maupun keseimbangan mendadak.

·  mengalami kebingungan, sulit bicara maupun memahami orang lain secara mendadak.  

Uji Stroke : Bicara, Melambai, dan Tersenyum

Sebuah tes F.A.S.T umumnya digunakan untuk memastikan gejala stroke secara sederhana. Tes ini dilakukan dengan:

·  Face atau wajah. Meminta penderita untuk tersenyum. Apakah  ada sebagian  wajah yang tertarik (tidak ikut tersenyum)?

·  Arms atau lengan. Meminta penderita untuk mengangkat lengan. Apakah  satu lengan melayang turun?

·  Speech atau bicara. Apakah penderita mampu mengulang sebuah kalimat sederhana.  Apakah ada kata-kata yang sulit diucapkan atau mengalami kesulitan mengucap kata-kata tertentu?

·  Time atau waktu. Waktu adalah yang terpenting. Apakah Anda sudah menghubungi pertolongan medis segera setelah gejala terjadi.

Waktu = Kerusakan Otak

Setiap waktu  tunggu sebelum mendapatkan pengobatan stroke sel-sel otak akan  kekurangan oksigen.  Saat itulah  sel-sel otak mulai mati dalam hitungan menit.

Sebenarnya ada obat penghilang sumbatan (penyebab kerusakan otak) namun  harus digunakan dalam waktu tiga jam dari gejala awal stroke. Ini disebabkan, setelah jaringan otak mati maka bagian tubuh yang dikendalikan area tersebut tidak akan bekerja dengan baik. Inilah mengapa keterlambatan penanganan  stroke dapat menjadi  cacat dalam jangka panjang.

Kondisi Kronis sebagai Faktor Risiko

Kondisi kronis tertentu dapat meningkatkan risiko stroke, diantaranya:

o Tekanan darah tinggi

o Kolesterol tinggi

o Diabetes

o Obesitas

Cobalah ambil beberapa langkah mengurangi kondisi ini untuk menurunkan risiko.

Cegah Stroke Berulang dari Gaya Hidup

Orang-orang yang telah mengalami stroke dapat mengambil langkah-langkah berikut untuk mencegah stroke berulang:

o Berhenti merokok.

o Berolahraga dan menjaga berat badan ideal.

o Batasi alkohol dan konsumsi garam.

o Makan sehat dengan lebih banyak sayuran, ikan, serta gandum utuh.

Laili/dari berbagai sumber