Dua orang saksi dari Kemendiknas dihadirkan di dalam sidang lanjutan Angelina Sondakh. Mereka adalah Sekretaris Dikti Kemendiknas, Haris Iskandar dan Kepala Bagian Perencanaan Penganggaran Dikti, Dadang Sudiyarto. Keduanya membeberkan proyek-proyek yang secara langsung 'dikawal' oleh Angelina Sondakh semasa ia menjabat sebagai anggota komisi X DPR RI.
Angie memang berada di posisi yang sulit dan disudutkan. Usai menjalani persidangan, Angie menolak untuk banyak berkomentar. "Perjalanan saya masih panjang, saya menghormati KPK dan saya juga menghormati pengadilan. Saya hanya bisa menghargai, jadi saya enggak mau banyak berkomentar di luar persidangan, karena semua masih berjalan," kata Angie saat dijumpai di Pengadilan Negeri Tipikor, Jalan HR. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (18/10).
Saksi yang disiapkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) memang banyak membeberkan proyek-proyek 'terlarang' yang dilakukan Angie. Lantas, apa kata Angie?
"Saya tidak akan banyak berkomentar di luar persidangan. Karena di dalam persidangan masih terdapat beberapa saksi yang harus ditampilkan," jawab Angie.
Dalam kesaksian yang diberikan, Angie dituding menerima suap terkait proyek yang ia giring ke Kemendiknas. Pernyataan itu langsung disanggah Angie.
"Yang penting saya meyakini tidak ada kewenangan yang saya langgar sebagai anggota DPR. Kalau mengawal aspirasi rakyat itu pasti, kalau 'mengawal' 'titipan-titipan itu' (proyek universitas) saya sama sekali tak melakukan," tegasnya.
Setiap keluar dari ruang persidangan dan mendengar kesaksian dari para saksi, wajah Angie terlihat gamang. Yakinkah ia akan lolos dari jeratan hukum? "Saya serahkan kepada Sang Pemilik Kehidupan. Saya sudah jalani ini di dalam tahanan sudah hampir enam bulan, mudah-mudahan cepat selesai," harapnya.Okki