Berkunjung ke Taipei, Pertemuan Masa Lalu dan Masa Depan

By , Jumat, 10 Juli 2015 | 05:00 WIB
Gedung Taipei (Foto: Edwin Yusman F / NOVA) (Nova)

Koleksi museum ini dipamerkan secara bergantian setiap tiga bulan sekali. Dalam satu periode pameran terdapat 15.000 obyek yang dipamerkan. Dari rentang waktu itu, berarti dibutuhkan waktu selama dua belas tahun untuk dapat melihat seluruh koleksi museum ini.

Museum megah ini terdiri dari empat lantai yang menampilkan koleksi secara kronologis menurut sejarah dinasti yang pernah memerintah Tiongkok. Koleksi paling terkenal yang ada di tempat ini adalah Kubis Giok, batu berbentuk daging, Ranting Giok Putih, dan lain-lain. Namun untuk dapat melihat koleksi ini dibutuhkan kesabaran tinggi dan rela berdesak-desakan. Pasalnya, karya dari giok ini terlihat sangat realistis dan selalu menjadi koleksi nomor satu untuk dilihat pengunjung.

Terletak di distrik Shilin, National Palace Museum diresmikan tahun 1965, bertepatan dengan peringatan 100 tahun kelahiran revolusioner Republik Tiongkok, Sun Yat Sen. Museum ini mengadopsi arsitektur Forbidden City yang ada di Beijing, Tiongkok. Sayangnya, keindahan koleksi-koleksi ini tidak dapat diabadikan dalam foto. Karena setiap pengunjung yang datang ke museum ini dilarang keras memotret di dalam museum.  

Chiang Kai-shek Memorial Hall, Menonton Pergantian Penjaga

Tepat di jantung Kota Taipei, terletak Chiang Kai-shek Memorial Hall yang juga patut dikunjungi. Pembangunan gedung ini dimulai pada bulan Oktober 1976, bertepatan dengan ulang tahun Chiang Kai-shek yang ke-90. Lalu resmi dibuka bertepatan dengan peringatan 5 tahun meninggalnya Chiang Kai-shek pada bulan April tahun 1980.

Bangunan ini penuh dengan filosofi dan simbol kebudayaan Tiongkok. Sejak memasuki gerbang, terlihat atap gedung ini berbentuk segi delapan dan berwarna biru. Delapan sisi pada atap melambangkan angka 8 yang dalam filosofi Cina merepresentasikan kelimpahan rejeki dan nasib baik.

Sementara warna biru pada atap melambangkan langit yang cerah. Tangga pintu masuk ke ruang utama dibuat sebanyak 88 langkah disesuaikan dengan usia Chiang Kai-shek ketika ia meninggal pada tanggal 5 April 1975.

Arsitektur Chiang Kai-shek Memorial Hall terinspirasi dari beberapa gedung terkenal dunia, di antaranya Kuil Tiantan di Beijing, piramida di Mesir dan Abraham Lincoln Memorial di Amerika. Taman di sekitar Chiang Kai-shek Memorial Hall ditanami bunga warna merah, biru dan putih yang mewakili warna bendera Taiwan.

Memasuki gedung utama terdapat patung Chiang Kai-shek berukuran raksasa yang dijaga dua orang penjaga di kiri dan kanan patung setiap hari. Uniknya, penjaga yang bertugas tidak diperbolehkan untuk menggerakan tubuh saat bertugas.

Pergantian penjaga dilakukan setiap jam. Nah, prosesi pergantian penjaga inilah yang sangat ditunggu-tunggu pengunjung karena menarik untuk diikuti. Patung Chiang Kai-shek menghadap ke Utara, tempat di mana negeri Tiongkok berada. Karena masalah politik dengan Tiongkok, jenazah Chiang Kai-shek belum dapat dimakamkan di tanah kelahirannya.

Chiang Kai-shek Memorial Hall dibuka untuk umum secara gratis mulai pukul 09.00 hingga 18.00. Di bangunan ini, terdapat tempat pertunjukan yang pernah menghadirkan musisi-musisi terkenal dunia.  

Edwin Yusman F