Sebelum Belanja, Kenali Perbedaan Jenis Toko Online dan Risikonya

By , Minggu, 23 April 2017 | 13:15 WIB
Cari tahu perbedaan jenis toko online dan risikonya. (Nova)

Zaman sekarang, belanja online sudah bukan lagi hal baru.

Tua atau muda, laki-laki atau perempuan, masyarakat kota kecil maupun kota besar, sudah banyak yang familiar dengan bentuk jual beli online alias menggunakan media internet ini.

Jenis toko online memang beragam.

Kita mungkin pernah belanja di toko online seperti Blibli dan Lazada, maupun di lapak-lapak online yang bertebaran di Kaskus, Facebook, bahkan Instagram.

Meskipun sama-sama toko online, ternyata satu sama lain memiliki perbedaan karakteristik.

Dan yang terpenting diketahui, masing-masing jenis toko online punya risiko yang berbeda pula.

Ada baiknya kita berkenalan dulu dengan jenis-jenis toko online dan risiko masing-masing jenis tersebut.

Contohnya seperti kasus yang menimpa konsumen di Lazada beberapa waktu lalu, apa yang harus dilakukan saat kiriman barang tidak sesuai dengan pesanan?

Bagaimana bila barang pesanan di toko online malah tak kunjung datang?

(Baca Juga - Waduh, Beli Handphone Dapatnya Pengharum Ruangan!)

Sampai saat ini, jenis toko online yang beroperasi di Indonesia sangat beragam.

Apa saja? Mari kita simak sama-sama!

Iklan Baris/Classified

Pernah dengar atau berbelanja di olx.co.id

Yup, dulunya bernama Toko Bagus, commerce ini adalah contoh commerce jenis classified.

Selain itu, ada juga Berniaga.com dan FJB Kaskus yang cukup dikenal di kalangan pegiat online.

Bentuk toko online ini merupakan bentuk yang paling sederhana dari usaha e-commerce yang ada.

Itu karena bentuk bisnis ini mempunyai ciri khas di mana penyedia jasa e-commerce tidak terlibat secara langsung dalam proses jual beli yang terjadi.

Dalam artian, pihak perusahaan e-commerce seperti Kaskus, Toko Bagus, maupun Berniaga, hanya menjadi media yang mempertemukan antara penjual dan pembeli dalam satu tempat.

Ciri-ciri dari jenis toko online classifieds atau daftar iklan baris adalah web penyedia layanan e-commerce tersebut sama sekali tidak terlibat atau memfasilitasi secara langsung transaksi jual beli online yang berlangsung.

Ciri yang kedua adalah dalam memanfaatkan layanan e-commerce tersebut, siapa saja yang ingin menjual barang yang dimilikinya bebas melakukan hal tersebut kapan dan di mana saja secara online.

Selain itu, pihak e-commerce mendapatkan keuntungan dari iklan premium yang terpasang pada website tersebut.

Secara umum, jenis toko online ini lebih cenderung digunakan oleh para penjual yang hendak menjual barang bekas atau yang jumlahnya terbatas.

Meski banyak juga yang menjual barang baru di dalamnya.

Karena pembayarannya langsung ke penjual, kita harus sangat hati-hati saat bertransaksi dengan vendor di commerce ini.

Karena, tidak ada proteksi dari penyelenggara commerce kepada pembelinya.

So, kita yang harus benar-benar meneliti, dengan siapa kita bertransaksi.

Dalam artian, bila ternyata barang yang Anda beli tak kunjung datang, Anda hanya bisa menghubungi Si Penjual alias pemilik lapak, tak bisa meminta pertanggungjawaban commerce.

TIPS NOVA: Perhatikan reputasi penjual alias pemilik lapak.

Biasanya beberapa commerce memberikan ikon khusus sebagai penunjuk reputasi penjual.

Cara pembayaran COD alias Cash on Delivery sangat disarankan saat belanja di jenis toko online yang satu ini.

Maksudnya, pembeli dan penjual bertemu untuk transaksi pembayaran dan barang.

Jika memang harus transfer, selidiki dulu reputasi penjual.

Jangan silau dengan harga murah yang ditawarkan, karena commerce jenis ini terhitung lebih berisiko dan rawan penipuan.