Bahkan, dari lagu yang sama, Mraz berhasil menjadi nominator di Grammy Award 2009. Namun, sukses Mraz tidak datang karena keberuntungan, melainkan buah dari ketekunannya menciptakan lagu.
Sejak remaja, Mraz sudah menyadari kemampuannya menulis puisi dan lagu. Bahkan di usia 13 tahun, Mraz sudah bisa merampungkan lagu pertama hasil karyanya sendiri. Demi mengasah kemampuannya bermusik, Mraz lantas memutuskan melanjutkan kuliah di American Musical and Dramatic Academy di New York.
Belakangan, Mraz merasa, kuliah tidak lagi menarik ketika ia menyadari bahwa sepanjang waktunya hanya dihabiskan memainkan karya musik milik orang lain. "Aku langsung mengucapkan selamat tinggal pada kuliah. Aku punya rencana yang lebih baik, yaitu menulis laguku sendiri. Semua bukan soal menghasilkan uang, tapi menyintai apa yang kau lakukan," tutur Mraz.
Perjuangan Mraz untuk membuktikan ucapannya, memang cukup berliku. Sebelum single I'm Yours yang termuat di album We Sing We Dance We Steal Things menjadi hits dunia, Mraz sudah merilis dua buah album terlebih dahulu. Tahun 2002, ia merilis album pertamanya, Waiting For My Rocket to Come. Sayangnya 12 lagu yang ada di album perdananya tersebut tampaknya belum mampu mengangkat popularitas Mraz. Hingga di tahun 2005, pria kelahiran 23 Juni 1977 ini kembali merilis album kedua, Mr. A-Z.
Ia pun mulai rajin mengikuti rangkaian tur bersama penyanyi dan grup band ternama seperti Alanis Morissette, Rolling Stones, Michelle Wiliams, Joss Stones. Bahkan, di ajang Grammy 2005, album Mr A-Z berhasil mendapatkan nominasi untuk kategori Best Engineered Album, Non Classical.
PAKET MISTERIUS Bagi Mraz, setiap perjalanan kesuksesan dimulai dari satu langkah yang menentukan. Baginya, langkah yang menentukan tersebut adalah dengan berkata tidak. Setelah sukses dengan album Mr A-Z, Mraz merasa ada sesuatu hilang dari dirinya.