Gagal. Itulah kata pertama yang terucap dari aktor, sutradara sekaligus produser Deddy Mizwar, ketika dirinya dimintai pendapatnya seputar film yang tayang di bioskop mulai 15 Januari 2009 tersebut. Memang benar, film yang memasang aktris Revalina S.Temat sebagai pemeran utama ini banyak menuai kontroversi dari berbagai kalangan. Tema yang sensitif agaknya menjadi salah satu faktor yang memicu terjadinya pro dan kontra.
Ditemui di sela-sela acara diskusi pemutaran film nominasi Festival Film Indonesia 2008 di gedung Pusat Perfilman Haji Umar Ismail (PPHUI), Kuningan Jumat (13/2) sore, lelaki keturunan Belanda-Bugis-Betawi ini bertutur mengenai film yang dianggapnya gagal itu. "Saya tidak membahas atau menganalisa film ini secara dalam, namun saya akan membicarakan hal ini secara konseptual," imbuhya serius.
"Pada saat sebuah film dipasarkan pada masyarakat, dan film tersebut terus menerus menjelaskan secara gamblang maksud dan tujuannya, maka itu adalah film yang gagal."
"Film yang telah masuk ke ruang publik dan menimbulkan kemarahan atau kebencian, maka film tersebut adalah film yang buruk. Film yang baik adalah film yang dapat menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang antar sesama," beber penyabet gelar Pemeran Pria Terbaik FFI dalam film 'Nagabonar Jadi 2' tahun 2007 lalu.
Film besutan Hanung ini dinilainya dibuat hanya dengan mengandalkan pengetahuan yang sangat minim. "Film itu dibuat hanya untuk menggaet penonton perempuan, dan si pembuat tak menguasai isu gender. Kalau ingin mengangkat isu seputar gender, kenapa musti bicara soal Islam? Banyak tema lain yang menarik seperti TKW atau penjualan anak dan wanita. Sementara di Islam ini mengajarkan untuk mencintai dan menghormati kaum wanita. Jadi film itu terkesan menyudutkan dan menghina suatu kalangan atau agama."
Lantas apakah Hanung pernah berkonsultasi sebelumnya mengenai film tersebut? "Sejak dalam bentuk sinopsis sampai dengan film itu launching untuk pertama kalinya saya selalu berkomunikasi dengan dia (Hanung-red), saya mengatakan persis apa yang saya katakan hari ini pada media. Namun Hanung tetap pada pendiriannya. Itu hak setiap orang," ujar aktor berusia 54 tahun ini.