Arreal Tilghman, Pedangdut Negeri Obama

By nova.id, Rabu, 4 Februari 2009 | 05:55 WIB
Arreal Tilghman Pedangdut Negeri Obama (nova.id)

Arreal Tilghman Pedangdut Negeri Obama (nova.id)

""

Siapa sangka, nun jauh di Amerika, seorang pemuda kulit hitam yang sehari-harinya akrab dengan musik hiphop, R&B, dan jazz justru kepincut dengan dangdut. Siapakah dia?

Sepintas, pemuda 22 tahun berambut gimbal tersebut terlihat bak rapper. Namun, ketika ia beraksi di atas panggung MU Café, Selasa, (3/2), membawakan lagu Kegagalan Cinta milik Rhoma Irama, sontak para penonton terkesima. Bukan hanya dapat mencengkokkan suara, ia pun bergoyang ala penyanyi dangdut umumnya.

Arreal Tilghman, demikian nama pemuda asal Maryland tersebut. Ia merupakan pemenang audisi Dangdut in America yang digelar April 2008 di kota Delaware. Sebagai juara pertama, Arreal pun dibuatkan album yang bertajuk sama dengan program audisi tersebut.

Ketertarikan Arreal mengikuti program tentang warga Amerika yang tertarik mempelajari musik dangdut tersebut lantaran ia belum pernah mengenal musik dangdut. Sekali mencoba, ternyata ia langsung jatuh hati. Sebagai juara pertama, Arriel pun dibuatkan album yang bertajuk sama dengan program audisi tersebut.

"Saya tumbuh dengan jenis musik yang berbeda. Pop, jazz, blues. Saya belum pernah dengar yang seperti dangdut. Apalagi bunyi dung-tak-dung (gendang-red). We don't have that sound in USA. It's unic, it's a soul music from Indonesia," kata Arreal.

Lagu dangdut yang pertama kali didengar Arreal adalah "Darah Muda" ciptaan Rhoma Irama. Arreal bahkan berkesempatan berkolaborasi dengan Raja Dangdut tersebut. "It's great. Not everybody can sing with the King," ungkap Arreal yang juga suka dengan lagu "Judi".

Bagi pria yang sebelumnya berprofesi sebagai petugas pemadam kebakaran ini, menggarap album dangdut memberinya pelajaran tersendiri. "Belajar bersabar, bagaimana bergaul dengan orang berbeda bangsa, dan belajar Bahasa," kata Arreal yang mengaku doyan mie ayam ini.

Rissa Asnan, produser album Arreal mengatakan alasannya mengadakan program Dangdut in America untuk mengenalkan dangdut di pusat industri musik dunia, Amerika Serikat. Kendati penyanyinya berkebangsaan AS, namun aransemen lagu dan musik digarap oleh orang Indonesia.

"Saya ingin memperjuangkan dangdut. Karena itu, Arreal kami bawa ke Indonesia, nanti kami lihat dulu bagaimana respon masyarakat di sini terhadap Arreal. Kalau bagus, kami akan kembali ke AS dan saya mau coba memasukkan ke BET (semacam MTV untuk kulit hitam)," kata Rissa seraya berujar, sebetulnya ada pemenang lain yang mau dibuatkan album namun tidak percaya diri dan tidak sabar menjalani proses belajar serta rekaman.

Sementara itu, Rhoma Irama selaku Ketua Persatuan Artis dan Musisi Melayu Dangdut Indonesia (PAMMI) menilai kehadiran Arreal merupakan sebuah kejutan bagi musik dangdut Indonesia. "Saya yakin dangdut bisa diterima di AS, maupun di negara lain karena ada nilai universalitas dalam dangdut."

Rhoma melanjutkan, menurutnya suara Arreal memiliki karakter vocal yang pas untuk musik dangdut. Rhoma bahkan berencana menduetkan putranya, Ridho Irama dengan Arreal. Astri

Foto: Astri