Sampai-sampai Herdiana disebut "pawang"-nya Cinta. Klop sudah dengan gaya disiplin Jerman sang suami, Michael Kiehl.
Alhasil, Cinta tumbuh sebagai anak tunggal yang tidak manja. "Alhamdulillah, Cinta selalu on time, menepati janji, disiplin dengan sekolahnya, dan juga dalam menjaga diri," kata Herdiana yang juga bangga pada rasa sosial serta kepedulian Cinta pada sesama yang begitu tinggi. "Dia selalu menyisihkan 10-20 persen honornya untuk bantu orang kecil."
Ya, dari siapa lagi Cinta belajar semua itu kalau bukan dari Herdiana. Bahkan, gara-gara trenyuh melihat anak-anak di salah satu kampung di Bogor yang harus bersekolah di tempat rtak layak, ia rela meninggalkan kehidupan glamornya. "Dulu, beli tas Rp 50 juta atau pakaian senilai Rp 70 juta, lumrah saja buat saya. Tapi setelah melihat sendiri penderitaan anak-anak itu, saya berubah drastis," kisah Herdiana yang kemudian mendirikan Yayasan Soekarseno Peduli (diambil dari nama ayahnya, Red.) dan merintis sekolah gratis serta memberdayakan masyarakat "tertinggal" itu.
Kini, yayasan itu telah mampu membiayai 11 sekolah gratis (9 SD dan 2 SMP). Masyarakat sekitar pun lebih maju dan terbuka. Adalah Cinta yang menggaji para guru serta membiayai operasional sekolah. "Satu lagi yang saya syukuri, semakin kami memberi, semakin banyak menerima. Buktinya, rezeki Cinta besar sekali. Cinta enggak pelit. Buat saya, dia luar biasa."
Begitu besar pengaruh Herdiana pada Cinta, sehingga hanya dialah yang bisa "menaklukkan" Cinta jika gadis cantik ini sedang ngambek. "Sebete apa pun dia, segalak apa pun dia, tetap bisa patuh pada saya. Caranya, saya harus bikin hatinya terenyuh. Jangan kasar, harus lembut. Kalau dikasari, bisa meledak. Sifatnya ini menurun dari ayahnya," beber Herdiana sambil tertawa.
Herdiana juga punya sederet aturan yang harus dipatuhi Cinta. Antara lain, hanya boleh jalan-jalan sekali dalam seminggu. "Boleh malam Sabtu atau malam Minggu. Itupun sampai jam 24.00. Dia juga harus hati-hati dengan minumannya. Jangan ditinggal, takut ada yang taruh obat atau apa. Juga jaga tasnya. Takut ada yang mengisi sesuatu atau menjebak. Terus jangan sampai terkena rayuan gombal. Kami ingin dia tahu, di dunia ini tak semua orang baik. Ada yang iri dan jahat. Jangan sampai dijebak oleh orang yang ingin menghancurkan nama baik dan kariernya."
Yang membuat Herdiana bahagia sekaligus bangga, Cinta paham betul, jika ia berbuat tak baik pada ibunya, "Biasanya dia jadi dapat masalah. Makanya, tiap kali mau ujian atau melakukan sesuatu hal yang berisiko, dia minta maaf dulu ke saya. Alhamdulillah, dia takut sama Allah dan takut durhaka sama ibunya."Ahmad Tarmizi
Foto : Astri