Malaysia Tolak Goyang Inul

By nova.id, Selasa, 2 Desember 2008 | 04:20 WIB
Malaysia Tolak Goyang Inul (nova.id)

Malaysia Tolak Goyang Inul (nova.id)

""

Pedangdut dan ratu goyang ngebor Inul Daratista kembali dicekal di Malaysia. Rencana Inul ngebor di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Sabtu (29/11) batal lantaran tak ada izin dari pemerintah setempat. Konser Inul ditunda hingga awal Desember ini.

Untuk kali kedua, Inul gagal manggung di Malaysia. "Tidak dibatalkan, tetapi hanya penundaan. Konsernya tetap akan digelar dan kami sedang mengurus izinnya," kata Direktur IMS Prima Sdn Bhd, Nasir Abubakar, di Kuala Lumpur, kemarin. Prima Sdn Bhd merupakan organizer konser Inul. Sebelumnya, media massa Malaysia memberitakan bahwa pemerintah kota Kuala Lumpur (DBKL) -sesuai anjuran polisi- menolak memberikan izin kepada penyelenggara konser Inul dengan alasan keamanan.

Inul dijadwalkan menggelar konser di tiga tempat di Malaysia, yakni Kuala Lumpur, Melaka, dan Kota Kinabalu (Sabah). Konser Inul di Kuala Lumpur dijadwalkan digelar Sabtu (29/11), di Melaka pada 14 Desember, dan di Kinabalu pada 13 Februari 2009.

Akhir Juli lalu, Inul mengalami kejadian serupa. Saat itu, Inul konser di Johor Bahru urung dilaksanakan karena pemerintah wilayah setempat tidak memberikan izin dengan alasan keamanan. Kemudian, dicoba memindahkan konser Inul ke Kuala Lumpur. Namun, Inul ditolak oleh DBKL. Saat itu, Inul sempat pingsan usai menggelar jumpa pers tentang konsernya yang gagal karena terganjal izin. Pelarangan Inul tampil di Kuala Lumpur ini tampaknya dampak dari protes sayap organisasi generasi muda Partai Islam se-Malaysia (PAS) yang dikenal sebagai organisasi garis keras. Beberapa waktu lalu, organisasi ini mengkritik izin DBKL bagi konser Inul di Kuala Lumpur. Padahal, menurut mereka, penampilan Inul tidak dapat diterima oleh kelompok muslim.

Ketua Federal Territory PAS Youth, Kamaruzaman Mohamad, mengatakan dirinya telah membaca berita di surat kabar mengenai rencana penampilan Inul di Stadion Bukit Jalil. "Kami konsisten dengan prinsip kami yang menganggap penyanyi Inul memiliki citra negatif di Indonesia dan penampilannya tidak cocok untuk negara Islami seperti Malaysia," ujar Kamaruzaman, Rabu pekan lalu.

Kamaruzaman mengatakan, kelompoknya sangat kecewa ketika tahu DBKL mengizinkan konser Inul karena itu berarti sensitivitas umat Muslim diabaikan pemerintah. "Kami telah mengirimkan sejumlah pernyataan dan memorandum, namun tampak jelas jika pemerintah tidak mengacuhkan saran kami terdahulu," ujarnya.

Untuk menolak konser Inul, menurut Kamaruzaman, pihaknya mengirimkan nota protes kepada Pemerintah Kuala Lumpur yang mengizinkan konser Inul. "Jika mereka tetap konser, kami akan menggunakan metode lain yang lebih efektif," katanya.

"Penampilannya cabul dan ofensif bagi warga Muslim maupun non-Muslim," imbuh Kamaruzaman setelah menyerahkan nota protes kepada pejabat Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (Jakim) di Putra Jaya.

Jakim adalah salah satu anggota komite pusat untuk film dan pertunjukan yang menangani artis-artis luar negeri. Lembaga ini berada di bawah Kementerian Persatuan, Budaya, Seni, dan Warisan yang mengevaluasi izin untuk konser. "Kami mengirim protes ke Jakim karena kami menilai mereka bisa aktif melarang konser tersebut. Jika konser diizinkan untuk digelar, kami akan menyebarkan brosur ke masyarakat yang menganjurkan mereka untuk tidak menyaksikannya dan menawarkan kepada mereka tuntutan moral," jelas Kamaruzaman.

Yakin Hingga berita ini diturunkan, belum ada kepastian kapan konser Inul tersebut digelar. Nasir Abubakar, Direktur IMS Prima Sdn Bhd, hanya mengatakan bahwa izin untuk konser Inul sedang diurus. Dalam kondisi hamil muda, pekan lalu, Inul terbang ke Malaysia. Inul yakin bisa menggelar konser di negeri jiran. "Memang aku ada roadshow di tujuh tempat di Singapura dan Malaysia, konser Visit Indonesia 2008," jelas Inul melalui SMS.

Menjelang konser kali ini Inul tidak banyak bicara. Istri Adam Suseno itu tak mau pelarangan seperti Juli terjadi lagi. "Takutnya banyak yang syirik, nanti tidak jadi lagi. Alhamdulillah, sampai sekarang sudah jalan di tiga tempat, Singapura, Etikong, Pulau Bintang," kata Inul sebelum ada keputusan pencekalan dari Pemerintah Kuala Lumpur. luc/Ant/wartakota

Foto : Daniel Supriyono